kievskiy.org

Isolasi Corona Picu Harga Naik Berlipat, Mahasiswa Riau di Wuhan Dapat Bantuan Rp10 Juta per Orang

SUASANA Kota di Provinsi Hubei, Tiongkok tampak lengang akibat dampak wabah virus Corona di negara itu.*
SUASANA Kota di Provinsi Hubei, Tiongkok tampak lengang akibat dampak wabah virus Corona di negara itu.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Hingga kini rencana evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan, Tiongkok masih belum dapat direalisasikan. Pasalnya, Wuhan masih diisolasi karena corona yang sebarannya masif di Tiongkok.

Isolasi dan karantina karena corona ini juga berdampak pada distribusi kebutuhan pokok dan logistik.

Bahkan, seperti dilaporkan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya,  salah seorang mahasiswa asal Bekasi, Husnia (23), mengatakan harga sayur per ikat di Wuhan menyentuh angka Rp 200.000 per ikat. Harga ini naik hingga 4 kali lipatnya. 

Baca Juga: Harga Sayur Tembus Rp 200.000 per Ikat, Sebaran Virus Corona Jadi Alasan Pedagang Memilih Tutup di Wuhan

Sejumah pedagang memilih menutup toko mereka karena corona yang masih jadi ancaman. Walhasil WNI yang mayoritas mahasiswa juga alami kekurangan stok pangan dan logistik seperti masker. 

"Mahasiswa kekurangan pasokan makanan dengan gizi seimbang karena semua toko tutup. Kalaupun ada yang buka harus berebut dengan penduduk lokal yang juga berburu sayur.

Baca Juga: Tertahan di Wuhan karena Corona, Mahasiswa Bekasi Sebut Situasi Kondusif tapi Lebih Baik segera Pulang

"Beberapa supermarket di kampus-kampus sudah aktif, tapi itu berisiko karena jadi ada kesempatan bagi virus dapat menyebar dengan sangat cepat, intinya harus menghindari kerumunan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Nazir di Pekanbaru, Kamis 30 Januari 2020.

Mimi Nazir menjelaskan kondisi warga Riau di Wuhan pascakomunikasi dengan salah satu mahasiswa Indonesia asal Riau di Wuhan Tiongkok. Ia ditugaskan untuk menghubungi warga Riau di Wuhan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat