kievskiy.org

Disrupsi Teknologi Membuat Dinding dan Batas di Perguruan Tinggi Hilang

SEJUMALH calon mahasiswa baru mengikuti tes  mandiri di aula   Kampus Universitas Islam Negeri Bandung, Jalan AH Nasution, Kota Bandung, 2015 lalu. Tahun ini UIN membuka SNMPTN dan SBMPTN.*
SEJUMALH calon mahasiswa baru mengikuti tes mandiri di aula Kampus Universitas Islam Negeri Bandung, Jalan AH Nasution, Kota Bandung, 2015 lalu. Tahun ini UIN membuka SNMPTN dan SBMPTN.* /ARIF HIDAYAH/PR

PIKIRAN RAKYAT - Perubahan akibat disrupsi teknologi telah berpengaruh pada kehidupan manusia, terutama dalam cara melakukan komunikasi. Perubahan itu juga mengubah cara-cara interaksi dalam proses pembelajaran yang terdapat dalam pendidikan tinggi.

Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro mengatakan hal tersebut dalam pidatonya di upacara wisuda Program Vokasi, Sarjana, Magister, Profesi, Spesialis dan Doktor  Universitas Indonesia, Sabtu 1 Februari 2020.

Prosesi wisuda itu juga diisi oleh kuliah umum yang disampaikan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani serta orasi ilmiah oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Baca Juga: Usai Penantian Panjang, Liverpool Kian Dekat dengan Gelar Juara Liga Inggris

Mengenai perubahan akibat disrupsi teknologi, Ari Kuncoro mengatakan, salah satu akibat disrupsi teknologi bagi pendidikan tinggi adalah hilangnya dinding dan batas, baik itu batas di dalam ruang kelas, kampus, wilayah dan bahkan negara. Hal tersebut pada gilirannya berdampak pada efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar.

Ia menyebutkan saat ini muncul metode belajar yang populer, yakni Massive Open Online Courses (MOOCs). MOOCs adalah latihan atau kursus berbasis web di internet yang ditawarkan juga oleh kampus. Latihan dan kursus tersebut menawarkan pembelajaran kepada para siswa dengan jumlah tak terbatas dan bisa dilakukan secara fleksibel.

Menurut Ari, metode ini mampu menciptakan forum interaktif antar siswa dan pengajar.

Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Pemasangan Panel Surya di Taman Alun-alun Bandung Belum Maksimal

"Hal ini membawa perubahan mendasar dalam cara seseorang memperoleh pengetahuan sehingga berdampak kepada pengelolaan sistem pendidikan," katanya.

Ia menambahkan, UI juga kini tengah mengintensifkan penggunaan latihan atau kursus berbasis web tersebut dalam metode pembelajarannya. Melalui penerapan e-learning, ia mengungkapkan harapannya proses pembelajaran bisa dinikmati oleh masyarakat luas, tidak terbatas bagi mahasiswa UI saja.

Ia menyebutkan, media pembelajaran UI bernama Student Centered eLearning Environment (Scele UI), telah melibatkan partisipasi dari 3.011 peserta dari luar UI. Jumlah partisipasi itu merupakan data per akhir tahun 2019.  Peserta tersebut dikatakannya mengikuti kuliah secara daring melalui Scele UI.

Baca Juga: Muhadjir Effendy Meninjau WNI yang Dievakuasi dari Wuhan di Pulau Natuna

"Sampai akhir tahun 2019 tercatat 3.024 jumlah kumulatif mata kuliah internal UI yang terdaftar di Scele,lebih dari 1,2 juta view materi terbuka, serta lebih dari 120 ribu jumlah akses/kunjungan ke mata kuliah daring," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat