kievskiy.org

Waspada Banjir Lahar Gunung Merapi, Belasan Desa Disimulasi Bencana

LETUSAN Gunung Merapi terlihat dari bungker Kaliadem, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, beberapa waktu lalu.*
LETUSAN Gunung Merapi terlihat dari bungker Kaliadem, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, beberapa waktu lalu.* /ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT – Puncak musim hujan yang diperkirakan oleh BMKG pada Bulan Februari dan Maret membuat belasan desa yang masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) Merapi harus waspada menghaddapi ancaman banjir lahar dingin.

Oleh karena itu, BPBD pun melakukan silmulasi bencana pada sejumlah desa tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Joko Supriyanto di Sleman, Minggu, 2 Februari 2020 menuturkan, simulasi tersebut metode yang digunakan dimulai dengan presentasi dokumen Renkon Desa dan telaah prosedur tetap (Protap).

Baca Juga: MA Tolak Kasasi Adik Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Zainudin Jalani Hukuman 12 Tahun Penjara

Kemudian dilanjutkan dengan pembagian kelompok berdasarkan sektor yang ada pada struktur SKPDB yang disepakati oleh masing-masing Desa.

"Masing-masing kelompok menyampaikan rencana kerja berdasarkan skenario yang sudah ditentukan pada situasi darurat bencana eupsi Merapi terjadi," katanya.

Simulasi tersebut, kata dia, merupakan lanjutan dari rangkaian proses pemutakhiran Renkon Merapi yang sudah dimulai sejak Juni 2019.

Baca Juga: Tampak Ikut Berduka, Hujan Iringi Keberangkatan Jenazah Gus Sholah dari Rumah Duka

Dalam proses pemutakhiran Renko Merapi, terdapat tiga tahapan proses yaitu dimulai dari tingkat desa melalui kegiatan diskusi kelompok terarah yang menghasilkan dokumen Renkon dari tujuh desa sasaran di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Merapi.

"Masing-masing Desa Umbulharjo, Glagaharjo, Kepuharjo, Hargobinangun, Purwobinangun, Wonokerto, dan Girikerto. Tahap selanjutnya, proses sinkronisasi di tingkat Kabupaten," ucapnya.

Sedangkan tahap terakhir yaitu sosialisasi, simulasi, finalisasi dan diakhiri dengan pengesahan oleh Bupati Sleman. Pemutakhiran Renkon Merapi Kabupaten Sleman mengacu kepada Pedoman Renkon 4.0, latar belakang pemutahiran renkon ini adalah respons atas perubahan karakter Merapi secara sosiologis dan geografis.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat