PIKIRAN RAKYAT – Warga Negara Tiongkok dalam sepekan terakhir , masih dalam perawatan di ruang isolasi di Rumah Sakit (RS) Margono Soekarjo Purwokerto Banyumas, Jawa Tengah.
Pasien berinisial LS hingga saat ini masih diawasi ketat oleh petugas RS Margono, salah satu dari 10 rumah sakit rujukan pasien virus corona Wuhan, di Jateng.
"Benar pasien masih berada di ruang isolasi sejak sepekan lalu dan belum keluar. Kami masih menunggu hasil pemeriksaan spesimen dari kemenetrian kesehatan," kata Direktur RS Margono Soekarjo Tri Kuncoro, Senin, 3 Februari 2020.
Baca Juga: Dito Ganinduto : Kasus Jiwasraya Harus Tuntas Paling Lambat Tiga Tahun
Pihaknya menyiagakan tiga sampai lima orang setiap harinya dari dokter paru, dokter anestesi dan dokter dengan penyakit terkait untuk standby.
Tim dokter sudah mengirimkan pemeriksaan spasemen cairan tenggorokan dari Laboratorium Kementrian Kesehatan keluar ke Kemenkes, karena pihaknya belum mengetahui pasti virusnya ini apa.
"Masih meragukan, kita tunggu sampai terbukti dia tidak terkontaminasi Virus Corona baru bisa kita pindahkan dari ruang isolasi," katanya.
Baca Juga: Nikita Mirzani Turuti Kemauan Polisi hingga Ditahan 3 Hari, Fitri Salhuteru: Niki Taat Hukum
LS pasein rujukan dari Dinas Kesehatan Cillacap, dia menderita gejala flu setelah pulang dari kunjungannya ke Tiongkok.
Tri Kuncoro menambahkan Senin ini dijadwalkan hasil pemeriksaan dari Laboratorium Kementrian Kesehatan keluar.
Namun demikian perkembangan kesehatan dari WNA yang dirujuk oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap semakin membaik.
Baca Juga: Siapa Sangka, Setir Mobil Ternyata Lebih Kotor dari Toilet Umum
WNA ini, mengalami batuk, pilek, demam setibanya di Cilacap pada 22 Januari 2020.
RSU Margono salah satu dari 10 rumah sakit rujukan pasein Wuhan Pneumonia. Rumah sakit rujukan lainnya adalah RSUP Dr Kariadi di Kota Semarang, RSUD Dr Moewardi Solo, RSUD Kardinah Kota Tegal, RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten, RSU Tidar Kota Magelang dan RSUD dr Loekmono Hadi Kudus.
Mahasiswa Jateng masih tertahan di Tiongkok
Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengakui, sampai saat ini masih ada 11 mahasiswa asal Jateng yang masih tertahan di Tiongkok, Pemprov masih terus mengupayakan kepulangan mereka.