PIKIRAN RAKYAT - Jadi lokasi proses observasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi karena wabah corona dari Tiongkok pada Minggu 2 Februari 2020 lalu, menyebabkan banyak warga Natuna yang memilih meninggalkan Kota Ranai, kota di mana 238 WNI dievakuasi itu berada.
Warga meninggalkan Kota Ranai karena merasa takut dan cemas jika WNI yang baru dipulangkan dari Wuhan, Tiongkok dan dievakuasi ke pulau itu membawa virus corona.
Demikian disampaikan Wakil Bupati Natuna, Provinsi Kepulauan Riau Ngesti Yuni Suprapti.
Baca Juga: Rusak Sandal Siswa dan Diduga Sering Menampar, Seorang Guru MTs Diminta untuk Diberhentikan
"Akses untuk meninggalkan Kota Ranai itu ada sehingga cukup banyak warga menggunakan Kapal Bukit Raya menuju pulau-pulau lainnya," kata Ngesti, saat dihubungi di Tanjungpinang, Rabu 5 Februari 2020.
Kota Ranai adalah Ibu Kota Kabupaten Natuna yang saat ini dijadikan tempat isolasi bagi WNI yang baru dievakuasi dari Wuhan, Tiongkok.
Ia mengatakan warga meninggalkan Kota Ranai didorong oleh surat edaran Sekretariat Pemkab Natuna yang meliburkan pelajar mulai 3-17 hari atau selama WNI dari Wuhan dikarantina selama 14 hari di Hanggar Lanud Raden Sajad, Ranai.
"Surat itu sudah dicabut, namun warga sudah terlanjur berangkat membawa keluarganya," katanya.