PIKIRAN RAKYAT - Eijkman Institute for Molecular Biology, lembaga penelitian biologi molekuler berstatus satuan kerja di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Republik Indonesia berpamitan usai 33 tahun berkiprah.
Pelbagai lapisan masyarakat mengomentari 'pamitnya' lembaga Eijkman, tak terkecuali Muhammad Said Didu yang menyampaikan rasa sedihnya.
Said Didu menerangkan, dirinya sedih bila lembaga Eijkman 'dihilangkan', menurutnya, generasi pertama lembaga penelitian biologi molekuler tersebut sudah seperti saudara dengannya.
"Saya sedih jika Eijkman "dihilangkan" karena generasi I Eijkman seperti Prof. Sangkot, Prof. Amin, Prof. Herawati dll adalah teman-teman yang ditugaskan Pak Habibie membangun pusat Bioteknologi," kata Said Didu, seperti dikutip dari cuitan @msaid_didu pada 2 Januari 2022.
"Saya ditugaskan memimpin membangun Pusat Bioteknologi BPPT di Puspitek sehingga kami sudah seperti bersaudara," katanya lagi menerangkan.
![Tangkapan layar cuitan Muhammad Said Didu terkait dengan pembubaran Eijkman Institute.](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x41:587x510/x/photo/2022/01/02/1671670414.png)
Tak hanya Said Didu, diberitakan sebelumnya pakar kesehatan Profesor Zubairi Djoerban juga menyampaikan bahwa dirinya prihatin dan cemas melihat kondisi yang terjadi.
Dia menuturkan, lembaga Eijkman merupakan sejarah yang sepatutnya dihormati.