kievskiy.org

SETARA Minta Pemerintah Segera Bentuk Tim Identifikasi, Hendardi : Pemerintah dan Masyarakat Tak Bisa Menolak Kembalinya WNI eks-ISIS

SEBUAH kawasan penampungan pengungsi eks ISIS, di Suriah. *
SEBUAH kawasan penampungan pengungsi eks ISIS, di Suriah. * /REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - SETARA Institute meminta pemerintahan Presiden Joko Widodo segera mengambil keputusan terhadap nasib 660 Warga Negara Indonesia (WNI) yang sempat bergabung dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Suriah.

Ketua SETARA Institute, Hendardi menyebut, langkah awal yang bisa diambil pemerintah, adalah membentuk dan mengirim tim pendahulu ke Suriah untuk mendata identitas para WNI eks anggota ISIS itu.

Menurut Hendardi, tim tersebut harus melakukan profiling secara utuh, termasuk sejauh mana kaitan, kedalaman interaksi, dan keterlibatan mereka dalam jaringan ISIS.

Baca Juga: Tertawakan Klaim Pemimpin Sunda Empire, Roy Suryo: Berarti Usia Dia Udah 400 Tahun!

Tim Advance inilah yang perlu dimandatkan tugas, untuk mewakili Indonesia dalam hubungan dan kerjasama dengan otoritas Kurdi. Dan, kerjasama intelijen dengan negara lain yang memiliki keterkaitan isu dengan ISIS.

“Kemudian secara bersamaan, pemerintah merancang dan mengambil kebijakan komprehensif, terkait keberadaan sejumlah anggota dan simpatisan ISIS asal Indonesia yang berada di kamp tahanan di Suriah di bawah otoritas Kurdi,” kata Hendardi, di Jakarta, Jumat, 7 Februari 2020.

Paling tidak, kata Hendardi, yang bisa jadi fokus saat ini adalah memulangkan terlebih dahulu anak-anak yang berada dalam 660 WNI ini, terutama yang berada di bawah usia sembilan tahun.

Baca Juga: Persib vs Barito Putera, Robert Alberts Susun Komposisi Pemain Terbaik

Hendardi menyatakan, semakin lama anak-anak itu tinggal di kamp tahanan, atmosfer yang buruk dari lingkungan di sana akan berdampak pada mereka.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat