kievskiy.org

Kasus Intoleransi Terjadi, Jokowi: Baik Keributan di Gereja maupun Masjid Harus Diselesaikan

PRESIDEN Joko Widodo angkat bicara terkait kasus intoleransi yang terjadi.*
PRESIDEN Joko Widodo angkat bicara terkait kasus intoleransi yang terjadi.* /Setneg

PIKIRAN RAKYAT - Kasus intoleransi kerap terjadi di Indonesia yang di dalamnya memiliki keragaman suku, ras, dan agama.

Salah satu kasus intoleransi yang terjadi belakangan ini adalah adanya terjadinya kerusakan tempat ibadah di Indonesia masih kerap ditemui di berbagai daerah.

Salah satu konflik intoleransi yang terjadi adalah di Minahasa Utara, pada 29 Januari 2020 silam terdapat perusakan tempat ibadah umat Muslim di Perumahan Griya Agape, Desa Tumaluntung, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara.

Baca Juga: Tak Pulangkan WNI Eks ISIS, Pemerintah akan Beri Pertimbangan Khusus untuk Anak-anak

Selain itu, Presiden Joko Widodo angkat bicara terkait kasus intoleransi yang terjadi di Gereja Paroki Santo Joseph di Tanjung Balai Karimun dan Masjid Al-Hidayah di Minahasa Utara.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman resmi Kementerian Sekretariat Negara (Setneg), Jokowi juga menjelaskan bahwa konstitusi Indonesia menjamin kemerdekaan setiap penduduk Indonesia.

Adapun kemerdekaan yang dimaksud Jokowi ini adalah kemerdekaan untuk memeluk agama dan beribadat sesuai dengan kepercayaannya masing-masing.

Baca Juga: Kebijakan Dana BOS untuk Guru Honorer, Nadiem: Ini Bukan Solusi Tapi Jadi Langkah Pertama dalam Memulai

"Jelas konstitusi kita memberikan payung kepada seluruh masyarakat," ucap Jokowi di Istana Negara, Rabu, 12 Februari 2020.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat