kievskiy.org

Tragedi Hanyutnya Ratusan Siswa SMPN 1 Turi Ternyata Tak Diketahui Kepala Sekolah

Menteri Sosial Juliari saat meninjau Posko SAR Gabungan kecelakaan sungai yang menimpa siswa SMPN 1 Turi di Wonokerto, Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.*
Menteri Sosial Juliari saat meninjau Posko SAR Gabungan kecelakaan sungai yang menimpa siswa SMPN 1 Turi di Wonokerto, Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.* /ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Kegiatan susur sungai yang mengakibatkan ratusan siswa SMPN 1 Turi hanyut ternyata tak memberi tahu terlebih dahulu ke pihak sekolah terkait kegiatan tersebut.

Hal ini dikatakan oleh Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 1 Turi Tutik Nurdiyana. Dia mengaku tidak mengetahui kegiatan susur sungai di Sungai Sempor.

"Ya memang sebelumnya tidak ada laporan bahwa kegiatan Pramuka akan ada susur sungai. Jadi jujur saya tidak mengetahui kemarin itu ada susur sungai," kata Tutik Nurdiyana saat memberikan keterangan di SMPN 1 Turi, Sabtu 22 Februari 2020.

Baca Juga: AS Berang dengan Inggris, Gedung Putih Ajak Huawei Bertemu Terkait Teknologi 5G

Dia menuturkan, pembina pramuka tidak memberi tahu terlebih dahulu pihak sekolah lantaran menganggap kegiatan susur sungai sudah biasa dilakukan oleh para siswa.

"Mungkin karena anak-anak di sini sudah terbiasa, sehingga kegiatan susur sungai tidak dilaporkan," katanya.

Ia mengatakan, kegiatan susur sungai tersebut merupakan program lama di SMPN 1 Turi.

Baca Juga: Berada di Posisi Juru Kunci Liga Primer Inggris, Pelatih Norwich City Bersikeras Belum Mau Mengibarkan Bendera Putih

"Atas musibah kecelakaan ini kami atas nama sekolah mohon maaf, ini di luar prediksi," katanya.

Tutik mengatakan, SMPN 1 Turi mempunyai ekstrakurikuler Pramuka yang dilakukan setiap Jumat dari pukul 13.30 WIB sampai 15.30 WIB.

"Sedangkan susur sungai merupakan program rutin pada ekstrakurikuler Pramuka," katanya.

Baca Juga: Obat Sederhana untuk Sakit Punggung Selama Kehamilan

Ia mengatakan, ada tujuh orang yang mendampingi saat kegiatan susur sungai. Mereka merupakan guru-guru di SMPN 1 Turi.

"Susur sungai ini merupakan kegiatan Pramuka yang sudah lama dilaksanakan. Saya menjabat kepala sekolah di sini baru, baru 1,5 bulan, program-program ini melanjutkan yang lama," demikian Tutik Nurdiyana.

Sementara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyampaikan belasungkawa atas tragedi yang terjadi.

Baca Juga: Majalengka Miliki Kapolres Baru, Diharapkan Bisa Menjadi Pengayom Masyarakat

"Saya menyampaikan belasungkawa dari lubuk hati yang paling dalam atas tragedi ini. Semoga orang tua serta keluarga siswa yang menjadi korban jiwa dapat diberi kekuatan menghadapi cobaan ini," ucap Mendikbud Nadiem pada rilis yang diterima di Jakarta,  Sabtu 22 Februari 2020 sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Tak hanya itu, Nadiem juga berharap agar para siswa yang menjadi korban dan mengalami luka serta trauma bisa mendapatkan pendampingan hingga benar-benar sembuh.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat