kievskiy.org

P2G Nilai PTM 100 Persen Telalu Tergesa-gesa, Sebut Pelanggaran Prokes Sering Terjadi

Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menilai penerapan pembelajaran tatap muka 100 persen tergesa-gesa.
Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menilai penerapan pembelajaran tatap muka 100 persen tergesa-gesa. /Portal Bandung Timur/neni mardiana

PIKIRAN RAKYAT - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menilai penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen tergesa-gesa.

Pada praktiknya pun pelanggaran protokol kesehatan kerap ditemui. Hal itu sekaligus mencerminkan kurangnya pengawasan.

Kepala Bidang Advokasi P2G, Iman Zanatul Haeri mengatakan, berdasarkan laporan P2G Daerah, pelanggaran protokol kesehatan masih kerap terjadi.

P2G masih menemukan banyak siswa berkerumun saat pengecekan suhu setiba di sekolah.

Baca Juga: Pertempuran Meletus di Cikarang, Puluhan Kendaraan Perang Brimob Diterjunkan

Ini terjadi karena sekolah tidak memiliki thermogun memadai, P2G berharap agar sekolah memperbanyak thermogun yang dipasang secara terpisah satu sama lain.

Temuan beberapa sekolah yang melakukan pelanggaran prokes seperti di Jakarta, Pandeglang, Cilegon, Kabupaten Bogor, Bengkulu, Kabupaten Agam, Solok Selatan, Situbondo, dan Bima.

"Kami dapat laporan, dari Jakarta maupun luar daerah, ada sekolah diam-diam kantinnya buka, padahal dilarang, jarak siswa tak 1 meter, dan ventilasi udara di kelas tidak ada," tuturnya dalam keterangan pers, Rabu 12 Januari 2022.

Baca Juga: Terima Laporan Soal Pelanggaran Prokes di Sekolah, P2G Sarankan Pemerintah Lakukan PTM Bertahap

Ia menyebutkan salah satu SMP di Kepulauan Riau mengalami kesulitan dalam melakukan scan barcode Peduli Lindungi saat masuk sekolah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat