kievskiy.org

Penjelasan Peneliti BRIN Soal Fenomena Perihelion-Aphelion yang Dialami Indonesia pada Januari dan Juli 2022

Ilustrasi bumi - Ada dua fenomena alam yaitu perihelion dan aphelion yang dialami Indonesia pada Januari dan Juli 2022.
Ilustrasi bumi - Ada dua fenomena alam yaitu perihelion dan aphelion yang dialami Indonesia pada Januari dan Juli 2022. /Pixabay/PIRO4D

PIKIRAN RAKYAT - Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengatakan, fenomena perihelion dan aphelion tidak berpengaruh signifikan terhadap kenaikan atau penurunan suhu permukaan bumi. Kenaikan dan penurunan suhu akibat dua fenomena tersebut hanya sekitar 2 derajat celcius.

Suhu rata-rata permukaan bumi adalah 15 derajat celcius. Pada saat bumi mencapai jarak terdekat dengan matahari (perihelion), intensitas radiasi matahari menjadi meningkat sehingga suhu permukaan bumi menjadi 17,4 derajat celcius. Terjadi kenaikan suhu permukaan bumi 2,4 derajat celcius.

Sebaliknya, saat bumi mencapai jarak terjauh dari matahari (aphelion), intensitas radiasi matahari menurun sehingga suhu permukaan bumi menjadi 12,6 derajat celcius atau turun 2,4 derajat celcius dari rata-rata suhu permukaan bumi.

Perihelion pada tahun ini terjadi pada 4 Januari 2022. Sementara, aphelion akan terjadi pada 4 Juli 2022. Dengan perubahan suhu yang tidak signifikan itu, Andi mengatakan, tidak ada dampak yang perlu dikhawatirkan. Menurut Andi, perubahan suhu yang tidak signifikan itu terjadi karena bentuk orbit bumi yang tidak terlalu lonjong.

Baca Juga: Kasus Denny Siregar Dilimpahkan ke Polda Metro Jaya, Viral Unggah Foto Santri Tahfiz Al-Qur’an Tasikmalaya

Oleh karena itu, kondisi suhu yang terasa lebih dingin atau lebih panas saat dua fenomena itu terjadi lebih dipengaruhi oleh faktor iklim. Saat aphelion terjadi pada Juli nanti, di Australia sedang musim dingin. Angin muson dari negara itu yang terbawa ke Indonesia bagian selatan membuat udara akan lebih dingin.

"Saat udara lebih dingin, tidak serta merta dipengaruhi menjauhnya bumi dari matahari, tetapi dipengaruhi angin muson dari Australia," kata Andi, Kamis 13 Januari 2022.

Sementara Indonesia bagian utara dipengaruhi oleh India yang pada Juli nanti memasuki musim panas. Dengan demikian, suhu di utara Indonesia pada Juli 2022 akan lebih panas.

Baca Juga: Mayang Diramal Tak Bakal Sukses Jadi Artis, Hard Gumay Ungkap Alasannya: Di Sini Ada Sosok Bapak

Setelah bumi mencapai jarak terjauh dan terdekat dari matahari, suhu permukaan bumi akan kembali normal secara bertahap. Jadi, setelah perihelion dan aphelion terjadi, suhu bumi tidak langsung turun atau naik drastis ke suhu normal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat