PIKIRAN RAKYAT - Beberapa waktu lalu Bekasi dinyatakan sebagai kota paling berpolusi se-Asia Tenggara dengan menempati peringkat ke-2 dalam tahun 2019.
Kabar kurang menyenangkan tersebut terpaksa harus didengar oleh masyarakat yang tinggal di Bekasi sebab memiliki konsentrasi sebesar 62,6 mikrogram per meter kubik.
Tak main-main, peringkat yang diberikan juga berdasarkan rilis yang diekluarkan oleh lembaga pemeringkatan polusi dunia bernama IQAir.
Baca Juga: Tiga WNI Divonis Bersalah Dukung Terorisme oleh Pengadilan Singapura, KBRI Beri Imbauan
Lembaga tersebut telah melakukan survei setiap bulannya dan merangkum kondisi polusi di setiap kota dunia, tak terkecuali kota-kota di Indonesia.
Selain itu, terdapat tujuh kategori penilaian kualitas udara dengan satuan konsentrasi sebesar PM 2,5 yang digunakan untuk menilai polusi yang ada.
Diantaranya adalah target WHO, baik, sedang, tidak sehat bagi kelompok sensitif, tidak sehat, sangat tidak sehat, dan berbahaya.
Berdasarkan tujuh kategori yang telah disebutkan, Bekasi sendiri masuk dalam 10 besar se-Asia Tenggara, bersandingan dengan Tangerang Selatan yang menjadi kota paling berpolusi.