kievskiy.org

Pemerintah Siagakan Tim Reaksi Cepat Pandemi COVID-19 yang Berjaga di 135 Pintu Gerbang Masuk ke Indonesia

SEJUMLAH warga berjalan di kawasan Monumen Nasional,  Jakarta, Rabu 11 Maret 2020. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan arahan yang diterima Organizing Committee (OC) Formula E Jakarta bahwa penyelenggaraan Jakarta E-Prix yang sedianya diadakan pada 6 Juni 2020 ditunda hingga waktu yang belum ditentukan sebagai antisipasi penyebaran wabah virus Corona (COVID-19) di Indonesia, khususnya Jakarta.*
SEJUMLAH warga berjalan di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, Rabu 11 Maret 2020. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan arahan yang diterima Organizing Committee (OC) Formula E Jakarta bahwa penyelenggaraan Jakarta E-Prix yang sedianya diadakan pada 6 Juni 2020 ditunda hingga waktu yang belum ditentukan sebagai antisipasi penyebaran wabah virus Corona (COVID-19) di Indonesia, khususnya Jakarta.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Guna menangkal penyebaran pendemi COVID-19, pemerintah membentuk tim reaksi cepat yang akan berjaga di 135 pintu gerbang masuk ke wilayah Indonesia.

Berdasarkan pernyataan tertulis yang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Fadjroel Rachman selaku Juru Bicara Presiden Jokowi mengatakan tim reaksi cepat juga akan berjaga di 132 rumah sakit rujukan COVID-19.

Tak hanya itu, tim reaksi cepat akan siap siaga di 109 rumah sakit TNI, 53 rumah sakit Polri serta 65 rumah sakit BUMN.

Baca Juga: AS Beri Waktu 45 Hari lagi ke Huawei untuk Lakukan Bisnis dengan Perusahaan-perusahan Amerika Serikat

“Pembentukan tim ini sebagai respon terukur dari pemerintah,” ucapnya.

Tim reaksi cepat ini dipimpin Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, dan akan terdiri dari aparat Badan Intelijen Negara (BIN), intelijen Polri dan TNI. Tim ini juga akan melacak pesebaran virus yang berhubungan dengan klaster-klaster penularan COVID-19 di Tanah Air.

“Tim reaksi cepat secara organisasional telah memiliki kesiapan dalam personel, keahlian dan operasional kerja dalam situasi mendesak (emergency),” kata Fadjroel.

Baca Juga: Hindari Corona, Marwan Hamami Imbau Studi Tur Sekolah di Objek Wisata Sukabumi Saja

Fadjroel juga mengingatkan bahwa partisipasi masyarakat dalam bentuk kepekaan krisis saat ini sangat diperlukan. Bentuk kepekaan ini dapat dilakukan dengan menjaga lingkungan tetap bersih. Masyarakat juga diimbau mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat