kievskiy.org

Bangun Ibu Kota Baru, Indonesia Disebut Harus Minta Bantuan Dubai Hingga China

Ilustrasi Dubai.
Ilustrasi Dubai. /Pixabay/enjoytheworld

PIKIRAN RAKYAT - Dosen dari Nanyang Technology University (NTU) Profesor Sulfikar Amir berujar jika ingin membangun ibu kota baru, Indonesia harus meminta bantuan dari negara lain.

Pernyataan tersebut disebutkan Sulfikar Amir terkait dengan pembangunan ibu kota Indonesia yang menggunakan pendekatan top down, bukan bottom up.

Pasalnya, sebagian besar pembangunan kota-kota di dunia menggunakan pendekatan bottom up, bukan top down.

Selain itu, tidak adanya pengalaman pemerintah Indonesia dalam membangun suatu kota dengan pendekatan top down, akan membuat proyek tersebut gagal.

Baca Juga: Tak Terima Sang Ayah Tewas Dikeroyok di Jaktim, Anak Korban: Kalau Sudah Meninggal Gitu Kita Dapat Apa?

"Ada beberapa negara yang melakukan pembangunan dengan pendekatan top down dan berhasil seperti Dubai, Abu Dhabi, dan China. Mereka punya kapasitas untuk melakukan itu secara finansial dan teknologi," kata Sulfikar Amir dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube Refly Harun.

Jika pemerintah ingin pembangunan ibu kota baru Indonesia dengan pendekatan top down berhasil, Sulfikar menyebut harus meminta bantuan dari negara-negara tersebut.

Baca Juga: Pemerintah Tak Punya Pengalaman, Pembangunan Ibu Kota Baru Indonesia Bisa Berakhir Fatal

"Artinya, ketika pemerintaha saat ini mau melakukan pendekatan top down untuk membangun sebuah ibu kota baru yang membutuhkan kapital yang sangat besar jumlahnya, membutuhkan tekbniologi, dan SDM satu-satunya cara untuk bisa berhasil adalah dengan meminta negara lain melakukan itu," ujar Sulfikar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat