kievskiy.org

Keberadaan Buzzer Disorot, Media Internasional Disebut Anggap Indonesia Tidak Ada Harapan

Ilustrasi tidak ada harapan.
Ilustrasi tidak ada harapan. /Pixabay/Peggy_Marco

PIKIRAN RAKYAT - Pengamat politik, Rocky Gerung menyebutkan jika media internasional mempromosikan kecurangan yang terjadi di Indonesia.

Hal tersebut berkaitan dengan keberadaan buzzer di Indonesia yang dimanfaatkan untuk membela pemerintah dalam setiap kebijakannya.

Adanya buzzer pada waktu itu diberitakan di salah satu media internasional, The Guardian mengulas pernyataan dari seseorang yang mengaku bahwa ia sempat bekerja sebagai buzzer.

Orang tersebut berujar jika ia muak dengan statusnya sebagai buzzer yang menurutnya bekerja dalam kebohongan karena harus membuat sejumlah akun palsu untuk berperang di media sosial.

Baca Juga: Buya Yahya 'Turun Gunung' soal Wasiat Dorce Gamalama: Bukan Dihinakan Kemudian Dilaknat!

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari YouTube Rocky Gerung Official, pengamat politik tersebut menyebutkan walaupun berita mengenai buzzer dimuat pada 2018, tetapi masih berlangsung hingga saat ini.

"Demokrasi kita dibatalkan oleh hal-hal semacam ini, oleh kedangkalan dan amplop. Itu sebetulnya yang menjadi standar The Guardian ini mempromosikan Indonesia bahwa Indonesia penuh kecurangan," kata Rocky Gerung.

Menurut Rocky Gerung, kehadiran buzzer dinilai menjadi penyebab turunnya indeks demokrasi yang ada di Indonesia.

"The Guardian memang getol mengamati hal-hal buruk dari Indonesia, menganggap bahwa Indonesia tidak ada harapan. Bukan karena kita memang tidak ada harapan, tetapi karena cara pemerintah mempromosikan dirinya itu konyol," ujar Rocky Gerung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat