kievskiy.org

Jelang Ramadhan 1441 Hijriah, Begini Skenario Sidang Isbat Kemenag

SEORANG petugas rukyat meneropong posisi hilal (bulan) guna menentukan awal bulan Ramadhan 1440 H di pos observasi taman wisata pantai Loang Baloq, Ampenan, Mataram, NTB, Minggu, 5 Mei 2019.*/ANTARA
SEORANG petugas rukyat meneropong posisi hilal (bulan) guna menentukan awal bulan Ramadhan 1440 H di pos observasi taman wisata pantai Loang Baloq, Ampenan, Mataram, NTB, Minggu, 5 Mei 2019.*/ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat (penetapan) awal Ramadhan 1441 Hijriah. Sidang akan digelar pada Kamis, 23 April 2020.

Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin menjelaskan, sehubungan kondisi pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia, sidang isbat Ramadhan 1441 Hijriah akan digelar dengan skema berbeda. Pihaknya akan memanfaatkan sarana teleconference dalam sidang isbat tahun ini.

"Seiring kebijakan physical distancing dan sesuai protokol kesehatan, kita menghindari ada kerumunan. Sidang isbat akan memanfaatkan teknologi teleconference sehingga peserta dan media tidak perlu hadir di Kementerian Agama," jelas Kamaruddin di Jakarta, Selasa 14 April 2020.

Baca Juga: FIFA Undur Bursa Transfer Pemain, Begini Teknis dan Aturannya

"Masyarakat dapat menyaksikan proses isbat nanti melalui live streaming website dan media sosial Kementerian Agama," lanjutnya.

Menurut Kamaruddin, sebagaimana biasa, sidang isbat Ramadhan 1441 Hijriah akan dibagi dalam tiga sesi. Sessi pertama, paparan posisi hilal awal Ramadhan 1441 Hijriah oleh anggota Tim Falakiyah Kemenag Cecep Nurwendaya. Paparan ini akan disiarkan secara live streaming melalui website dan medsos Kemenag.

"Akan dibuka dialog. Masyarakat dan media bisa mengikuti melalui room meeting online yang nanti akan dibagikan. Tentu kuotanya juga terbatas," tutur Kamaruddin.

Baca Juga: Sebanyak 638 dari 8.535 Pemudik yang Tiba di Gunungkidul Jatuh Sakit

Setelah Magrib, lanjut Kamaruddin, sidang isbat Ramadhan 1441 Hijriah digelar secara tertutup. Sidang ini hanya dihadiri secara fisik oleh perwakilan MUI, DPR, serta Menag Fachrul Razi, Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi, dan Dirjen Bimas Islam.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat