kievskiy.org

Masyarakat Nilai Negatif Program Asimilasi COVID-19 bagi Tahanan, Kriminolog Angkat Bicara

Ilustrasi narapidana.
Ilustrasi narapidana. Dok PRFM.

PIKIRAN RAKYAT - Kebijakan pemerintah dengan membebaskan secara bersyarat para narapidana tampak memicu penilaian negatif pada masyarakat.

Pasalnya belum lama setelah para narapidana ini keluar, beberapa diantaranya sudah kembali melakukan aksi kejahatan yang kemudian membuatnya mendekam kembali di balik jeruji.

Hal tersebut berimbas pada penilaian negatif masyarakat pada para tahanan yang mendapatkan program asimilasi COVID-19.

Baca Juga: Angkatan Luar Angkasa AS Tidak Senang setelah Rusia Uji Coba Rudal Anti-Satelit

Kepada PRFMNews.id, Kriminolog Unpad, Yesmil Anwar menyayangkah penilaian negatif masyarakat terhadap narapidana yang mendapatkan program asimilasi COVID-19.

Menurut pantauannya pada media massa maupun sosial, Yesmil menyimpulkan bahwa hingga saat ini mayoritas masyarakta Indonesia masih menganggap mantan narapidana sebagai penyebab aksi kejahatan.

Ditambah dengan pemberitaan mengenai program asimilasi COVID-19, yang kerap mengaitkan narapidana dengan peningkatan jumlah aksi kejahatan.

Artikel ini telah tayang di PRFMNews.Id dengan judul:'Asimilasi COVID-19 Dinilai Tingkatkan Aksi Kejahatan, Kriminolog: Ubah Pandangan pada Napi'

"Masyarakat masih melihat napi atau mantan napi sebagai 'sampah', sesuatu yang menjijikan. Padahal yang memproduksi 'sampah' tersebut ya masyarakat sendiri," kata Yesmil.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat