kievskiy.org

Angkatan Luar Angkasa AS Tidak Senang setelah Rusia Uji Coba Rudal Anti-Satelit

ROKET Rusia Soyuz 2.1v meluncurkan satelit militer rahasia ke orbit pada 125 November 2019.*
ROKET Rusia Soyuz 2.1v meluncurkan satelit militer rahasia ke orbit pada 125 November 2019.* /Roscosmos via Space

PIKIRAN RAKYAT - Rusia baru saja menembakkan rudal anti-satelit dalam uji teknologi. Angkata Luar Angkasa Amerika Serikat (U.S. Space Force) menganggap uji coba itu sebagai ancaman terhadap aset orbit orbital orang Amerika.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Space, Rusia melakukan uji coba pada 15 April 2020 untuk rudal anti-satelit (DA-ASAT) pendakian langsung, yang dirancang untuk menghancurkan satelit di orbit Bumi yang rendah.

"Tes ini mengikuti manuver uji on-orbit negara itu (Rusia) dari dua satelit yang menunjukkan karakteristik senjata ruang angkasa, COSMOS 2542 dan COSMOS 2543, yang telah diikuti oleh AS," kata Angkatan Ruang Angkasa AS dalam sebuah pernyataan.

 Baca Juga: 11 Bulan Menganggur setelah Sebulan Jadi Artis, Dede Sunandar Sempat Kerja Mencuci Piring

Pada bulan Februari 2020, U.S. Space Force melihat satelit-satelit Rusia ini mengikuti satelit mata-mata AS.

Menurut komandan US Space Force John Jay Raymond perilaku tersebut menggambarkan pada saat itu sebagai 'tidak biasa dan mengganggu'.

US Space Force juga prihatin tentang uji coba rudal DA-ASAt yang baru-baru ini dilakukan Rusia.

Baca Juga: Tak Pahami Sistem e-Ticketing, Ratusan Sopir Blokir Toll Gates Pelabuhan Merak 

"Uji coba DA-ASAT Rusia memberikan contoh lain bahwa ancaman terhadap sistem ruang angkasa AS dan sekutu itu nyata, serius, dan berkembang," kata Raymond dalam pernyataannya.

"Amerika Serikat siap dan berkomitmen untuk mencegah agresi dan membela negara, sekutu kita, dan kepentingan AS dari tindakan bermusuhan di luar angkasa," tambahnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat