kievskiy.org

Kekerasan di Desa Wadas Dinilai Berlebihan, Sudjiwo Tedjo: Ngukur Tanah Bawa Meteran, Jangan Bawa Polisi!

Suasana saat aparat kepolisian menyerbu Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah pada Selasa, 8 Februari 2022.
Suasana saat aparat kepolisian menyerbu Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah pada Selasa, 8 Februari 2022. /Tangkapan Layar Twitter.com/@Wadas_Melawan Tangkapan Layar Twitter.com/@Wadas_Melawan

PIKIRAN RAKYAT - Baru-baru ini viral di Indonesia video aksi represif anggota kepolisian yang dilakukan terhadap masyarakat di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Dalam video viral tersebut, terlihat polisi menyerbu Desa Wadas yang dipercaya wajib diserahkan lahannya untuk dijadikan tambang batu pemerintah.

Angkatan kepolisian dalam video melakukan penyerbuan kepada rumah-rumah warga. Bahkan dalam satu situasi ada yang melakukan pengepungan hingga warga harus berkumpul di dalam masjid Desa Wadas.

Tetapi, terkait tindakan represif yang dilakukan oleh pihak kepolisian di Desa Wadas, budayawan Sudjiwo Tedjo mengaku heran mengenai tindakan yang dilakukan.

Baca Juga: PBHI: Tindakan Aparat Bersenjata pada Masyarakat Wadas Langgar HAM!

Sudjiwo Tedjo dalam unggahan akun Twitternya menyebutkan pemerintah dan aparat terlalu berlebihan dan tak sesuai dengan klaim mereka awalnya.

Menurut Sudjiwo Tedjo, jika memang pemerintah ingin melakukan tindakan pengukuran tanah, seharusnya tak perlu bersusah payah membawa aparat.

"Ngukur tanah bawa meteran, jangan bawa polisi," ucap Sudjiwo Tedjo dalam akun Twitter @jackseparogendeng pada Rabu, 9 Februari 2022.

Terkait kutipan dari Sudjiwo Tedjo tersebut, banyak masyarakat yang percaya bahwa pemerintah tak hanya sekedar melakukan pengukuran tanah saja.

Baca Juga: Tentara Myanmar Minta Bantuan Perangi Terorisme, Interpol Tak Ingin Ikut Campur

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat