kievskiy.org

Tentara Myanmar Minta Bantuan Perangi Terorisme, Interpol Tak Ingin Ikut Campur

 ilustrasi demonstrasi. Konflik di Myanmar buat para tentara minta bantuan atasi terorisme, namun Interpol mengaku tak ingin ikut campur.
ilustrasi demonstrasi. Konflik di Myanmar buat para tentara minta bantuan atasi terorisme, namun Interpol mengaku tak ingin ikut campur. /Pixabay/Fajrul Falah Pixabay/Fajrul Falah

PIKIRAN RAKYAT - Tentara Myanmar mencari dukungan dari banyak pihak internasional untuk membantu memerangi terorisme di negaranya.

Terkait permintaan itu, Badan Kepolisian Dunia, Interpol mengatakan pada Kamis, 10 Februari 2022, pihaknya tidak akan memberikan bantuan kepada negara-negara dalam situasi politik internal.

Kementerian Luar Negeri tentara Myanmar mengatakan pada Selasa, 8 Februari, mereka telah meminta berbagai organisasi keamanan internasional untuk bekerja sama dalam memerangi "terorisme.”

Istilah terorisme ditujukan Myanmar kepada musuh-musuhnya, termasuk Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), yaitu pemerintah bayangan de facto negara tersebut.

Baca Juga: Tuai Pro Kontra, Seorang Guru Bakar Sepatu Siswa di Sekolah

Menanggapi pertanyaan pada Channel News Asia, juru bicara Interpol mengatakan mereka tak ingin berkomentar atas kasus atau kegiatan tertentu dari negara anggota, selain dalam keadaan luar biasa darurat.

"Interpol tidak akan memberikan bantuan untuk permintaan apa pun yang melibatkan politik dalam negeri, seperti menghadapi lawan politik, pengkritik pemerintah, atau dalam konteks kudeta, dan lain lain,” ujarnya lagi.

Menteri Luar Negeri yang ditunjuk tentara Myanmar, Wunna Maung Lwin, mengadakan sesi pengarahan diplomatik untuk para duta besar dan pejabat PBB pada Selasa, di Yangon.

Baca Juga: Virus Langka Mirip Ebola terdeteksi di Inggris, Minta Dunia Tak Perlu Khawatir

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat