kievskiy.org

Masker, Tisu, Sarung Tangan Limbah Infeksius yang Bisa Tularkan Virus

ILUSTRASI. Kegiatan operasional PT Jasa Medivest (Jamed) di kawasan Dawuan, Kabupaten Karawang, fokus dalam pengelolaan limbah medis. Jamed merupakan anak perusahaan BUMD Jabar Jasa Sarana.*
ILUSTRASI. Kegiatan operasional PT Jasa Medivest (Jamed) di kawasan Dawuan, Kabupaten Karawang, fokus dalam pengelolaan limbah medis. Jamed merupakan anak perusahaan BUMD Jabar Jasa Sarana.* /HUMAS PEMPROV JABAR

PIKIRAN RAKYAT - Selama masa pandemi Covid-19 berlangsung di Indonesia, limbah infeksius meningkat hingga 30 persen.

Limbah infeksius pun mulai ditemu­kan di sungai dan pantai. Kondisi ini harus segera diantisipasi dengan se­rius agar tak menjadi sumber pe­nu­laran penyakit di masyarakat.

Baca Juga: Lewat 6 Program dan 17 Kegiatan, Jumlah PMKS di Kabupaten Sumedang Diklaim Menurun

Fakta tersebut diungkapkan De­puti Ilmu Pengetahuan Bidang Tek­nik pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indo­nesia (LIPI) Agus Haryono, da­lam we­binar Hari Bumi bertema Pe­na­nganan Sampah atau Limbah Me­dis terkait Covid-19, Jumat 24 April 2020.

”Sebelum pandemi Covid-19 terjadi, di sungai dan pantai tidak ada limbah masker. Namun, kini ada,” ujarnya.

Baca Juga: Jokowi Sebut 3 Hal Ini Pengaruhi Kecepatan Kematian Virus Corona

Menurut dia, pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sudah mengeluarkan surat edaran terkait Pengelolaan Limbah Infeksius (limbah B3).

Di dalamnya juga ada soal pena­nganan limbah medis selain dari fasilitas pelayanan kesehatan.

Baca Juga: Cetak Brace ke Gawang Persebaya, Ghozali Siregar Kenang Hujan Gol di Gelora Bung Tomo

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat