kievskiy.org

Harga Kedelai Impor di Kudus Terus Melambung, Sentuh Angka Rp11 Ribu per Kilogram

Ilustrasi kedelai impor.
Ilustrasi kedelai impor. /pixabay/ pnmralex pixabay/ pnmralex

PIKIRAN RAKYAT – Kondisi perdagangan kedelai di dunia saat ini sedang mengalami gangguan suplai. Menurut data Kementerian Perdagangan, 80 persen kebutuhan kedelai di Indonesia dipasok dari luar negeri.

Ketergantungan terhadap kedelai impor berakibat terhadap kenaikan harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe dalam negeri.

Hal itu terjadi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, harga kedelai terus mengalami kenaikan sampai menyentuh Rp11.000 per kilogram dari harga normal sebelumnya berkisar Rp6.500 per kilogram.

Menurut Manajer Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus, Amar Ma'ruf mengatakan fluktuasi harga jual kedelai impor sudah terjadi sejak pandemi Covid-19. Harga kedelai sempat mencapai Rp10.000 per kilogram pada Mei 2021, kemudian turun dan sekarang kembali naik.

Baca Juga: Heboh Ceramah soal KDRT, Suami Oki Setiana Dewi Tiba-tiba Hubungi Gus Miftah, Ada Apa?

"Kenaikan harganya bertahap. Sejak pertengahan 2021, sudah naik berkisar Rp9.000-an per kilogramnya. Sedangkan, awal pekan ini harga jual di pasaran berkisar Rp10.900/kg, kemudian per Jumat, 11 Februari 2022 naik menjadi Rp11.000/kg," katanya saat ditemui di Kudus, Sabtu, 12 Februari 2022.

Kenaikan harga kedelai impor tersebut disebabkan karena hasil panen dari negara asal berkurang, sehingga harga di pasaran negeri asal juga naik serta adanya kenaikan indeks.

Saat ini produsen tahu dan tempe di Kabupaten Kudus sudah melakukan penyesuaian dari segi ukuran maupun harga, sejak harga jual kedelai mencapai Rp9.000 per kilogram.

"Permintaan kedelai impor di tempat kami juga cukup stabil dengan rata-rata 15 ton per harinya. Sebelum pandemi permintaannya memang cukup tinggi mencapai 20-an ton per hari," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat