kievskiy.org

Media Asing Tuding Data COVID-19 di Indonesia Palsu, Jumlah Kematian Berkali-kali Lipat

Pemakaman sedang dipersiapkan untuk para korban virus corona di Jakarta.*
Pemakaman sedang dipersiapkan untuk para korban virus corona di Jakarta.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Lebih dari 2.200 orang Indonesia telah meninggal dengan gejala akut COVID-19 tetapi tidak dicatat sebagai korban penyakit ini, sebuah tinjauan Reuters menunjukkan data 16 dari 34 provinsi di Indonesia.

Tiga ahli medis mengatakan angka-angka tersebut mengindikasikan jumlah korban jiwa nasional kemungkinan akan jauh lebih tinggi daripada angka resmi 765.

Indonesia memiliki salah satu tingkat pengujian terendah di dunia, dan beberapa ahli epidemiologi mengatakan bahwa telah membuat sulit untuk mendapatkan gambaran yang akurat tentang tingkat infeksi di negara berpenduduk terbesar keempat di dunia.

Baca Juga: Arab Saudi Umumkan Kepastian Haji pada 19 Ramadhan, Ace: Indonesia Miliki 3 Skenario

Baca Juga: Algojo Terbesar di Dunia setelah Iran dan Tiongkok, Raja Salman Tiadakan Hukuman Mati Anak

Baca Juga: AS Tuding Tiongkok dan Negara Lain Termasuk Indonesia Palsukan Data COVID-19

Data terbaru dari 16 provinsi menunjukkan ada 2.212 kematian pasien di bawah pengawasan karena mereka memiliki gejala virus corona akut. Kementerian kesehatan Indonesia menggunakan akronim PDP untuk mengklasifikasikan pasien-pasien ini ketika tidak ada penjelasan klinis lain untuk gejalanya.

Data dikumpulkan oleh lembaga provinsi setiap hari atau setiap minggu dari angka yang dipasok oleh rumah sakit, klinik dan pejabat yang mengawasi pemakaman. Itu diperoleh oleh Reuters dengan memeriksa situs web, berbicara dengan pejabat provinsi dan meninjau laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

2.212 kematian adalah tambahan dari kematian 693 orang yang dites positif COVID-19 di provinsi-provinsi tersebut dan secara resmi dicatat sebagai korban penyakit.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat