kievskiy.org

17 Buruh Pabrik Rokok di Tulungagung Reaktif Covid-19, Diperkirakan Akan Bertambah

Petugas mengangkut buruh linting rokok menuju blok pemeriksaan kesehatan di Pabrik Rokok Mustika dan Trubus di Desa Gesikan, Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu 2 Mei 2020.*
Petugas mengangkut buruh linting rokok menuju blok pemeriksaan kesehatan di Pabrik Rokok Mustika dan Trubus di Desa Gesikan, Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu 2 Mei 2020.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT – Sebanyak 17 buruh linting di Pabrik Rokok Mustika, Tulungagung, Jawa Timur, dinyatakan reaktif infeksi virus corona.

Status reaktif Covid-19 itu keluar setelah 200 lebih buruh di pabrik rokok itu diperiksa secara masal menggunakan alat rapid test.

Jumlah ini diperkirakan akan bertambah, karena pemeriksaan akan dilanjutkan pada 450 buruh yang belum dites, pada Minggu besok atau Senin lusa.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Kepala Posko Kesehatan COVID-19 Tulungagung, Anna Prapti mengatakan pihaknya tidak menghendaki jeda yang terlalu lama untuk tes.

Baca Juga: Belasan Bocah Curi 50 Mobil Berbagai Merek, Kerugian Ditaksir Tembus Rp 17 Miliar

"Dari sisi tenaga kesehatan, kami siap. Tapi dari sisi pabrik, besok libur. Kami mengimbau, walaupun (besok) libur, (buruh) tetap dihadirkan. Karena kami tidak mau berjeda lama supaya penularan tidak semakin parah (menyebar)," kata Anna Prapti yang dikonfirmasi usai memantau proses rapid test.

Terhadap 17 buruh linting yang sudah terkonfirmasi reaktif infeksi, Anna memastikan mereka akan dilakukan isolasi atau karantina.

Lokasinya masih dievaluasi. Jika jumlah yang terpapar banyak, lanjut dia, kemungkinan isolasi akan dikonsentrasikan di bangunan khusus yang tak jauh dari pabrik.

Baca Juga: Sudan Hanya Akan Obati Pasien COVID-19 dengan Paracetamol, Diberi Oksigen Jika Kritis

Namun apabila jumlahnya tidak banyak, Anna memastikan isolasi akan dijadikan satu dengan pasien positif COVID-19 maupun PDP lain di Rusunawa IAIN Tulungagung.

Tracing atau penulusuran hari ini dilakukan setelah sehari sebelumnya (Jumat, 1 Mei 2020), Posko Kesehatan COVID-19 Tulungagung mendapat laporan dari Puskesmas Bangun Jaya selaku puskesmas penyangga COVID-19 bahwa ada temuan kasus pasien H yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).

"Pasien H ini adalah karyawan Pabrik Rokok Mustika, sehingga sesuai prosedur, hari ini kami lakukan tracing untuk melacak kemungkinan penularan ke buruh linting lain," kata Anna Prapti.

Baca Juga: Di Tengah Wabah Covid-19, 81.000 Lebih Warga Kabupaten Bandung Terdampak Banjir

Dijelaskan, pasien H sebelum memeriksakan diri ke Puskesmas Bangun Jaya, Pakel, sempat 10 hari menderita demam disertai flu atau pneumonia (radang saluran pernafasan atas) dan tak kunjung sembuh.

Selama 10 hari itu pasien H mengaku tidak masuk kerja atau istirahat di rumah.

Hasil pemeriksaan tim medis di Puskesmas Bangun Jaya, pasien H reaktif infeksi setelah diperiksa menggunakan alat rapid test COVID-19.

Saat itu juga statusnya dinaikkan menjadi PDP atau pasien dalam pengawasan dan dirawat di ruang isolasi laiknya pasien COVID-19. Swab atas sampel lendir di tenggorokan juga sudah dilakukan, dan langsung dikirim ke Balitbangkes Kemenkes Jakarta.

Satgas Penanggulangan COVID-19 kini fokus menelusuri dugaan paparan wabah COVID-19 di PT Mustika yang ada di bawah naungan PT Cahaya Tiga Saudara Sejati, di Desa Gesikan, Tulungagung.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat