PIKIRAN RAKYAT - Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur HM Satib mengatakan, anggaran Rp 479 miliar yang dianggarkan Pemerintah Kabupaten Jember dari hasil refocusing hingga kini belum disetujui oleh Gubernur Jatim, sehingga berpotensi menciptakan persepsi yang membohongi publik.
Anggaran yang diusulkan oleh Pemkab Jember menurutnya sangat besar jika dibandingkan kabupaten/kota lain di Jawa Timur.
Ia mengatakan, Kota Surabaya yang jumlah pasien positif corona lebih banyak dari Jember tidak mengalokasikan anggaran sebesar itu.
"Ya ini kan jadi pertanyaan besar Jember mengalokasikan Rp 479 miliar dan bisa dibandingkan dengan Surabaya yang zona merah lebih dari Jember tidak sebesar itu," imbuhnya.
Baca Juga: 9 Makanan dan Minuman yang Dapat Hilangkan Kelelahan, Salah Satunya Air Putih
Satib menjelaskan, sampai saat ini usulan anggaran yang diajukan oleh Pemkab Jember masih belum disepakati dan disetujui oleh Pemprov Jawa Timur.
Sebab, realokasi anggaran hanya bisa dilakukan jika sudah memiliki APBD 2020, namun Kabupaten Jember hanya memiliki Perkada saja.
"Sampai saat ini belum disepakati oleh Gubernur, karena Jember hanya memiliki Perkada," tuturnya.
Baca Juga: Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sering Minta Putarkan Lagu Didi Kempot 2 Hari Terakhir