PIKIRAN RAKYAT – Ratusan warga dan kepala desa dari enam desa di Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, kompak protes.
Mereka menolak usulan Gugus Tugas Kabupaten Brebes yang akan merumahkan 14 terkonfirmasi positif Covid-19.
Mereka adalah alumii Ijtima Ulama di Gowa, Maret 2020 lalu yang merupakan warga Desa Bantarkawung, Pangebatan, Jipang, Terlaya, Legok, dan Tambakserang.
Baca Juga: Bos Aston Villa Tak Setujui Aturan Main di Tempat Netral saat Liga Primer Inggris Dilanjut
Camat Bantarkawung, Eko Supriyanto mengakui adanya penolakan warga pemulangan atau karantina rumah sebanyak sejak 17 Mei dari 16 pasien klaster Gowa, yang terkonfirmasi positif corona.
"Warga minta agar ke-14 orang klaster Gowa yang juga warga Bantarkawung tidak menjalani proses karantina di rumah. Jadi tidak ada penolakan, hanya saja untuk sementara mereka tetap di karantina di Islamic Centre Brebes, sampai wabah berakhir," jelasnya.
Beberapa pertimbangan terkait penolakan dikhawatirkan, saat menjalani karantina mandiri, tidak ada jaminan mereka tidak keluar rumah.
Baca Juga: Update Kasus Virus Corona di Indonesia per Kamis Sore, 7 Mei 2020: 12.776 Total Positif
Masyarakat menilai prosedur di karantina di Rumah Sakit Pemkab Brebes sebenarnya sangat membantu pihak desa, untuk pencegahan bersama wabah corona warga papar dari keluarganya.
"Sempat ada mediasi Rabu lalu, melibatkan Dandim Letkol Infanteri Faisal Amri SE, Kadinkes Brebes dr. Sarono, Muspika setempat, Kepala Puskesmas Bantarkawung dr. Ely Hikmawati bersama para dokter, bidan dan perawat, namun warga tetap menolak,"jelasnya.
Teekait dengan penolakan, ide merumahkan 14 pasien positif corona di tengah masyartakat, Kadinkes Kabupaten Brebes, dr. Sartono mengatakan, rencana karantina mandiri di rumah merupakan usulan para PDP yang dikarantina itu sendiri karena mereka mengaku bosan menjalani isolasi di Islamic Center.
Baca Juga: Viral, Netizen Ungkapkan Kemarahan, Video Pelecehan Salat Kembali Muncul di Instagram
"Saya hanya memediasi. Mereka minta supaya dipulangkan dan isolasi mandiri di rumah. Dia berjanji sanggup untuk tidak keluar rumah, tidak terlibat dengan orang, termasuk anak istri. Aturan untuk isolasi mandiri sebenarnya tidak ada larangan," katanya.
Klaster Gowa menjadi perhartian serius Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Kabupaten Brebes menjadi zona merah covid-19 baru,
setelah sebanyak 14 dari 16 pasien dari klaster Gowa dinyatakan positif corona.
Saat ini di Jawa Tengah terdata ada 1500 peserta ijtima Gowa, dari hasil rapid test dan dari uji Swab positif corona. Sebagian besar mereka menghilang dan belum kembali. Pelacakan terhadap klaster Gowa masih dilakukan untuk menghindari penyebaran.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali meminta seluruh kepala daerah di bawahnya untuk menelusuri peserta acara tersebut demi mencegah penularan yang lebih masif.
Kabupaten Brebes menjadi zona merah baru di Jawa Tengah, menyusul Kota Semarang, Surakarta, dan Kabupaten Wonosobo.***