kievskiy.org

Kesaksian Pasien yang Sembuh, ‘Dikucilkan Lebih Sakit dari Covid-19 Itu Sendiri’

ILUSTRASI COVID-19.*
ILUSTRASI COVID-19.* /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT – Terjangkit penyakit akibat virus corona (Covid-19) disepakati bukanlah aib.

Namun demikian, kesaksian seorang pasien Covid-19, asal Payakumbuh Sumatera Barat, ia merasakan dikucilkan di tengah perjuangannya memulihkan diri.

Dilaporkan Antara, Desmon, 67 tahun, pengucilan itu ia alami saat menjalani isolasi mandiri di rumah ketika menderita Covid-19.

Baca Juga: Usai Belasan Orang Tewas Terlindas Kereta, Kini Puluhan Buruh Migran Juga Harus Meregang Nyawa

"Biasanya orang itu dekat dengan saya, sekarang malah membuang muka. Hal ini lebih menyakitkan saya dari pada rasa sakit COVID-19 itu sendiri," katanya.

Ia berharap, kepada pasien lain masyarakat tidak perlu melakukan hal-hal yang membuat pasien bertambah sakit.

"Kami yang terdampak ini seharusnya mendapatkan dukungan moral dari masyarakat, bukan dikucilkan," ujarnya.

Baca Juga: Ilmuwan Peringatkan Tumpukan Es yang Mencair di Alaska Dapat Memicu Tsunami

Untuk itu, diharapkannya agar seluruh masyarakat tidak memperlakukan pasien positif seperti orang yang memiliki aib. Sehingga pasien positif lebih cepat sembuh dari penyakitnya.

Terkait apa yang dikonsumsi oleh dirinya ketika saat, kata dia, pola makannya terus di atur oleh pihak keluarganya yang juga dari tenaga kesehatan. Setiap hari, dirinya juga terus mengkonsumsi vitamin-vitamin.

"Selain keluarga, saya juga terus dipantau oleh petugas kesehatan puskesmas, pagi, siang, malam saya terus dihubungi oleh petugas kesehatan. Menanyakan perkembangan dan lainnya," sebutnya.

Baca Juga: Bukan Main Suara Knalpot Racing Kawasaki ZX-25R, Mirip Moge Cuy!

Hal senada juga disampaikan pasien sembuh lainnya Dedi Irwan (53) yang menyebutkan dirinya terus mengkonsumsi makanan yang dapat meningkatkan imun tubuh.

"Saya juga mengkonsumsi madu, herbal, vitamin, minyak zaitun, air zam-zam dan hal lainnya," ujarnya.

Salah satu yang terpenting, kata dia, pasien positif harus senantiasa menjaga hati dan dirinya di dalam keadaan yang nyaman dan tenang.

"Berprasangka baik dan jadikan ini sebagai waktu untuk memperbaiki diri. Dan jangan lupa terus mengikuti anjuran dari pemerintah," sebutnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Payakumbuh Erwin Yunaz juga mengimbau agar masyarakat tidak mengucilkan pasien positif yang telah sembuh dan tidak merusak suasana hati dari pasien positif yang tengah berjuang untuk sembuh.

"Ini bukan aib, setelah pasien dinyatakan sembuh berarti memang pasien itu sudah sembuh. Karena kami menyatakan sembuh bukan sembarangan saja," kata dia didampingi Kepala Dinas Kesehatan Bakhrizal.

Ia mengatakan petugas medis akan menyatakan pasien tersebut sembuh setelah melakukan dua hasil uji swab pasien tersebut negatif.

"Sebenarnya dari hasil tracing kita ada empat yang sembuh, namun satu tercatat pasien di Agam dan satu lagi di Limapuluh Kota," ujarnya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat