PIKIRAN RAKYAT - Peneliti Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam menilai ada maksud lain saat sejumlah elite partai politik (parpol) ingin Pemilu 2024 diundur.
Menurutnya, mereka yang ingin Pemilu 2024 diundur karena tidak percaya diri dengan mesin partai yang sedang mereka pimpin.
Di samping itu, rendahnya elektabilitas membuat mereka tidak yakin mampu berkompetisi dengan nama-nama tokoh yang cenderung memiliki elektabilitas tinggi, yang selama ini bertengger di lembaga survei mainstream.
Kalaupun parpol ini kemudian bersatu berada di skema koalisi, mereka masih rentan tergilas dinamika kekuasaan.
"Jika mereka salah posisi, mesin regenerasi kepemimpinan partai siap menyambut mereka di internal partainya masing-masing," ucapnya kepada Pikiran-Rakyat.com, Minggu, 27 Februari 2022.
Lebih lanjut, Umam begitu dirinya disapa menjelaskan bahwa wacana penundaan Pemilu ini mengandung ancaman yang bersifat strategis.
Tidak hanya itu, aturan konstitusi dan kebijakan publik semakin rentan dibajak koalisi kepentingan elite.
"Hanya dengan Perppu yang dikeluarkan Presiden, aturan jadwal kepemiluan bisa berubah," ujarnya.