kievskiy.org

Imbas Krisis Ekonomi akibat Pandemi, Ketua PFI Surabaya: Kawan Wartawan Foto Harus Tetap Berkarya

ILUSTRASI wartawan, jurnalis, pers, insan pers.*
ILUSTRASI wartawan, jurnalis, pers, insan pers.* /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Berdasarkan survei yang dibuat oleh organisasi Kewartawanan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Pusat, terdata ada 85,4 persen pewarta foto yang mengaku terkena dampak ekonomi secara langsung akibat pandemi COVID-19. 

Dampak ini dirasakan bukan hanya untuk pekerja kontrak atau lepas yang terkena imbasnya, namun status karyawan tetap pun justru menjadi bagian yang paling banyak terkena hal tersebut. 

Sebanyak 123 koresponden dari seluruh Indonesia, ada 105 orang diantaranya menjelaskan bahwa dirinya dan perusahaan dimana dia bekerja merasakan dampak ekonomi akibat pandemi. 

Baca Juga: Urin Positif, Dwi Sasono Konsumsi Ganja untuk Mengisi Kekosongan Selama Pandemi COVID-19

Terdata, 64,2 persen karyawan berstatus tetap menjawab 'iya', pewarta foto lepas sebanyak 16,3 persen, pewarta foto dengan status kontras sebanyak 15,4 persen, dan sisanya sebanyak 4,1 persen. 

Tercatat 1 orang pewarta foto terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh kantornya, lalu ada 2 orang yang sudah dirumahkan tanpa gaji, kemudian ada pula 13 orang yang gajinya dipotong mulai dari 10 hingga 50 persen dikaranakan dampak ekonomi saat pandemi.

Sedangkan sisa responden menjabarkan dampak ekonomi yang mereka rasakan lainnya adalah penghapusan dan pemotongan jumlah Tunjangan Hari Raya (THR), penghapusan variable lain diluar gaji, peniadaan bonus tahunan, dan juga ada pula yang mengalami keterlambatan pembayaran gaji bulanan.

Baca Juga: Laga Sevilla vs Real Betis Menjadi Pertandingan Perdana La Liga Sejak Covid-19

Ketua PFI Surabaya Totok Sumarsono mengutarakan tidak sepakat jika pandemi COVID-19 dijadikan alasan oleh perusahaan media untuk menunda atau memperlambat gaji para wartawan khususnya wartawan foto yang masih harus bertugas di lapangan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat