kievskiy.org

Begini Protokol Aktivitas Kebiasaan Baru di Pasar Tradisional, Dokter Reisa: Bukanlah Hal Baru

Dokter Reisa.
Dokter Reisa. /Covid19.go.id

PIKIRAN RAKYAT - Sebagai penyokong tulang punggung ekonomi sekaligus penyedia kebutuhan masyarakat, tak bisa terelakkan pasar tradisional menjadi salah satu lokasi yang dikunjungi banyak orang.

Kerumunan di pasar tradisional memang tak bsa dihindari. Tak hanya sebagai pusat jual beli masyarakat, bahkan beberapa pasar tradisional juga menjadi salah satu destinasi wisata.

Sebut saja Pasar Beringharjo di Yogyakarta, Pasar Klewer di Solo, Pasar Johar di Semarang, Pasar Sukawati di Bali, dan banyak lainnya menjadi lokasi wisata sebelum pandemi ini.

Baca Juga: Pramono Edhie Wibowo Meninggal Dunia, AHY: Jenazah Disemayamkan di Komplek Puri Cikeas Indah Bogor

Dari hasil survei profil pasar tahun 2018, oleh Badan Pusat Statistik, atau BPS, ada lebih dari 14.000 pasar tradisional di Indonesia, atau sama dengan hampir 90% dari seluruh jenis pusat perdagangan yang ada di Indonesia.

Namun di tengah pandemi Covid-19, pasar tradisional termasuk dalam kategori tempat yang rentan terjadinya penularan virus corona penyebab Covid-19.

Banyaknya orang yang datang dari segala penjuru kota, seringkali menjadikan pasar penuh sesak, kebersihan yang kurang terjaga, dan standar sanitasi dan higienis yang belum ketat, membuat pasar menjadi tempat yang beresiko.

Baca Juga: Pramono Edhie Wibowo Meninggal Dunia di RSUD Cimacan Cianjur, Ini Kata AHY

Menurut Ikatan Pedagang Pasar Indonesia atau IKPPI, lebih dari 400 pedagang di 93 pasar tradisional telah terinfeksi Covid-19 menurut tes cepat yang dilakukan oleh beberapa pemerintah daerah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat