kievskiy.org

PDIP Tak Beri Restu Amandemen UUD 1945, Penumpang Gelap Diungkap

Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi. /BPMI Setpres

PIKIRAN RAKYAT - Penumpang gelap amandemen UUD 1945 diungkap oleh pengamat politik, Rocky Gerung usai PDIP menyatakan mencabut dukungannya.

PDIP telah berujar kepada MPR untuk menghentikan sementara pembahasan amandemen UUD 1945 yang bertujuan menghidupkan pokok-pokok haluan negara (PPHN).

Permintaan PDIP untuk menghentikan amandemen UUD 1945 tersebut berkaitan dengan kecurigaan adanya penumpang gelap yang akan memanfaatkan kondisi tersebut.

"Saya kira rumus politiknya begitu, akan ada penumpang gelap dan penumpang gelapnya mereka yang memegang big data, begitu ligikanya," kata Rocky Gerung dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube.

Baca Juga: Nia Ramadhani Dikabarkan Gugat Cerai Ardi Bakrie, Pengadilan Agama Akhirnya Buka Suara

Dinilai Rocky Gerung, penumpang gelap tersebut akan merusak tatanan konstitusi yang telah ditata sedemikian rupa sejak zaman reformasi.

"Kita ingin agar politik kita itu betul-betul diasuh secara transparan karena kasak-kusuk untuk tiga periode masih berlangsung. Sejumlah siasat masih dipersiapkan, karena cuma itu satu-satunya cara supaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertahan supaya tidak ada prolem politik maupun pidana," ujar Rocky Gerung.

Big data menyebutkan jika 110 juta penduduk di Indonesia menginginkan Jokowi untuk melanjutkan kekuasannya.

Baca Juga: Kebijakan DMO dan HET Dinilai Gagal, Mendag Lutfi Disinggung Tuduhan Lawas

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat