kievskiy.org

Turut Terdampak, Ratusan Dokter Kumpul Bahas Kelanjutan Situasi Pascapandemi

Ilustrasi dokter.
Ilustrasi dokter. /Pixabay/DarkoStojanovic Pixabay/DarkoStojanovic

PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 350 dokter dari seluruh Indonesia dan luar negeri mengikuti Pekan Ilmiah Tahunan (PIT) FK UNJANI yang ke-XIII secara hibryd selama tiga hari di Bandung, Jumat 25 Maret 2022 hingga Minggu 27 Maret 2022.

Mereka mempersiapkan keberlanjutan pelayanan dokter setelah pandemic Covid-19 yang kian hari fatalitasnya menurun dengan tema Update in Emergency and Daily Medicine During and After Pandemic Era.

Ketua Panitia PIT XIII FK UNJANI 2022, dr. Fitriardi Sejati, SpB, FinaCS mengatakan, pada symposium tersebut disadari bahwa virus corona masih tetap ada namun status epidemiloginya berubah. Dari pandemi menjadi endemic.

Namun kedepannya kemungkinan akan ada muncul varian baru dengan fatalitas yang menurun sehingga menjadi penyakit yang akrab dengan masyarakat (common).

Baca Juga: Pemecatan dr. Terawan dari IDI Dinilai Bahayakan Masa Depan, Bisa Bikin Dokter Takut Berinovasi 

“Dengan kondisi tersebut, sekarang bagaimana dokter bisa kembali praktek dan bisa kembali kesejahteraannya. Pandemi ini berdampak pada siapapun, dokter juga terdampak. Kalau dokter tidak sejahtera bagaimana mensejahterakan pasien,” tuturnya, Sabtu 26 Maret 2022.

Masih kaitannya dengan praktek dokterpun, turut diungkap cara-cara pemeriksaan jarak jauh melalui telemedicine. Meski saat ini secara konvensional konsultasi tatap muka masihlah sangat perlu.

“Dokter pengennya senyum salam sapa, penilaian susah kalau berjarak dan akan dibahas juga bagaimana dokter layani jarak jauh melalui telemedicine bersama dokter asal Australia karena selama ini dokter konvesional harus bertemu dengan pasien. Kita harapkan bisa kembali melakukan pelayanan, kalau tidak kan jaman sudah maju ada telemedicine,” tuturnya.

 “Dan kami pun jangan focus pada satu penyakit saja yaitu Covid-19, masih ada penyakit yang harus terus kita tangani seperti TB, DBD yang sampai saat ini masih ada. Namun prokes tetap di jaga,” kata dia melanjutkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat