PIKIRAN RAKYAT – Badan Bahasa Kemdikbud membagikan data dan fakta berupa statistik bahasa Indonesia di dunia internasional.
Sedang ramainya pembicaraan warganet mengenai bahasa Indonesia, lantaran munculnya gagasan Perdana Menteri Malaysia untuk menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa kedua ASEAN.
Bahasa Indonesia dinilai jauh lebih layak secara data dan fakta dibandingkan dengan bahasa Melayu jika harus digunakan sebagai bahasa kedua ASEAN.
Baca Juga: 10 Alasan Bahasa Indonesia Lebih Layak Jadi Bahasa Kedua ASEAN Menurut Badan Bahasa Kemdikbud
Badan Bahasa Kemdikbud membagikan data-data berupa statistik bahasa Indonesia di akun Instagram resminya, yang berkaitan dengan jumlah penutur dan lainnya.
Penutur bahasa Indonesia di Indonesia sendiri mencapai 269 juta. Lalu di wilayah Asia Tenggara mencakup 5,2 juta penutur. Kemudian di wilayah Asia, Pasifik dan Afrika mencapai 2,4 juta. Terakhir di wilayah Amerika dan Eropa jumlahnya mencapai 2 juta.
Lalu berdasarkan jumlah negara tempat belajar BIPA secara keseluruhan jumlahnya mencapai 142.484 orang. Di wilayah Asia, Pasifik, dan Afrika, total jumlahnya yaitu 70.490 orang. Di Asia Tenggara jumlahnya mencapai 61.446 orang. Terakhir di wilayah Amerika dan Eropa jumlahnya mencapai 10.548 orang.
Baca Juga: Nadiem Makarim Ngotot Bahasa Indonesia Jadi Bahasa ASEAN: Sudah Selayaknya
Data di atas diperoleh dari jumlah pemelajar BIPA terfasilitasi Badan Bahasa dari tahun 2015 sampai tahun 2021, jumlah peserta beasiswa Darmawisata, KNB, dan BSBI hingga tahun 2019, dan dari jumlah pemelajar BIPA berdasarkan data dari Ditjen IDP, Kemlu hingga tahun 2021.