PIKIRAN RAKYAT - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menilai Bahasa Indonesia layak digunakan menjadi bahasa pengantar dalam pertemuan ASEAN.
Nadiem Makarim menyampaikan Bahasa Indonesia memiliki keunggulan dari aspek historis, hukum, dan linguistik.
"Sudah selayaknya bahasa Indonesia duduk di posisi terdepan, dan jika memungkinkan menjadi bahasa pengantar untuk pertemuan-pertemuan resmi ASEAN," katanya dalam keterangannya, Senin 4 April 2022.
Lebih lanjut, Nadiem Makarim menjelaskan pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) telah diselenggarakan oleh 428 lembaga.
Baca Juga: Jam Operasional Mal, Restoran, dan Kafe Diperpanjang hingga Pukul 22.00 WIB
Baik oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, maupun yang diselenggarakan secara mandiri oleh pegiat BIPA, pemerintah, dan lembaga di seluruh dunia.
Selain itu, Bahasa Indonesia juga diajarkan sebagai mata kuliah di sejumlah kampus kelas dunia di Eropa, Amerika Serikat, dan Australia.
"Serta di beberapa perguruan tinggi terkemuka di Asia," ujarnya.
Sebelumnya, Nadiem Makarim menolak usulan Bahasa Melayu menjadi bahasa kedua ASEAN.