kievskiy.org

Teror, Intimidasi, dan Pecah Belah Mahasiswa Jelang Aksi Demo 11 April 2022

Ilustrasi. Sejumlah mahasiswa menggelar demo menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan Pemilu 2024.
Ilustrasi. Sejumlah mahasiswa menggelar demo menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan Pemilu 2024. /Antara/Hafidz Mubarak A

PIKIRAN RAKYAT - Menjelang aksi demo 11 April 2022 nanti, berbagai kejadian dialami oleh sejumlah peserta aksi.

Sebut saja hoaks, teror, intimidasi, hingga peretasan akun media sosial dialami oleh beberapa mahasiswa, salah satunya pentolan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).

"Selain hoaks, teror, intimidasi, dan peretasan juga terjadi menjelang aksi. Para pentolan BEM SI mendapat teror melalui media sosial maupun langsung ke gadget mereka, ke HP mereka, dan juga ada penguntitan," kata Konsultan media dan politik, Hersubeno Arief, Sabtu, 9 April 2022.

"Karena itu mereka mohon maaf kalau sering tidak di bisa dihubungi karena mereka harus sering tidak mengaktifkan handphonenya dan posisi mereka itu sering berpindah-pindah," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Polisi Bakal Bubarkan Demo 11 April Jika Tak Berizin, Refly Harun: Gak Perlu Izin, Cukup Pemberitahuan

Tidak hanya teror melalui ponsel dan media sosial, pentolan BEM SI juga banyak mengalami peretasan.

"Koordinator pusat BEM seluruh Indonesia Kaharuddin mengaku akun Instagram dan WhatsAppnya tak dapat diakses. Praktis itu media komunikasinya dengan elemen-elemen lain itu tidak berfungsi ya," ujar Hersubeno Arief.

"Dapat dipastikan peretasan itu merupakan upaya sabotase untuk kegiatan 11 april. Namun semua itu tak menyurutkan semangat mereka untuk menggelar aksi," ucapnya menambahkan.

Meski begitu, Kaharuddin mengaku tidak akan mundur dan akan terus menyuarakan hak-hak rakyat apapun tantangan dan risikonya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat