kievskiy.org

BRIN Bangun Laboratorium Terpadu Riset Oseanografi

Ilustrasi. BRIN mengusung kebijakan open laboratory agar investasi yang dilakukan membawa manfaat seluas luasnya bagi para periset.
Ilustrasi. BRIN mengusung kebijakan open laboratory agar investasi yang dilakukan membawa manfaat seluas luasnya bagi para periset. /Dok. BRIN Dok. BRIN

PIKIRAN RAKYAT - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berkomitmen membangun ekosistem riset nasional yang didukung oleh SDM unggul, infrastruktur riset terbuka dan pendanaan riset yang kompetitif.

Salah satu upaya untuk mewujudkan hal itu yakni dengan membangun Laboratorium Terpadu Riset Oseanografi (LATERIO) yang merupakan fasilitas gedung riset kelautan modern dengan mengusung konsep open laboratory dan coworking space.

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko mengatakan, gedung LATERIO dibangun dari pendanaan hibah luar negeri program Coral Reef Rehabilitation and Management Program - Coral Triangle Initiative (COREMAP-CTI) dari Bank Dunia.

Baca Juga: Marko Simic Hengkang dari Persija Jakarta, Mengaku Tidak Digaji Setahun

Nilai investasi sebesar Rp 73 miliar untuk membangun gedung dan Rp 49,5 miliar untuk mendukung sistem dan instrumentasi laboratorium serta interior kantor.

BRIN mengusung kebijakan open laboratory agar investasi yang dilakukan membawa manfaat seluas luasnya bagi para periset, akademisi dan mahasiswa di seluruh Indonesia secara berkelanjutan.

”Investasi tersebut ditujukan untuk mendorong kolaborasi dan hasil-hasil riset kelas dunia di bidang kelautan,” tutur Handoko melalui siaran pers, Selasa 26 April 2022.

Baca Juga: Alasan Donald Trump Tidak akan Kembali ke Twitter meski Elon Musk Mengaktifkan Akunnya

Salah satu riset global yang dicanangkan oleh BRIN adalah digital green dan blue economy yaitu riset ilmu kelautan melalui pengungkapan keanekaragaman hayati dan perubahan iklim.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat