kievskiy.org

Penyebab Suhu Panas 'Membakar' di Sebagian Wilayah Indonesia: Tak Seperti India

Ilustrasi - BMKG membeberkan penyebab suhu panas 'membakar' dan gerah yang terjadi di sebagian wilayah Indonesia.
Ilustrasi - BMKG membeberkan penyebab suhu panas 'membakar' dan gerah yang terjadi di sebagian wilayah Indonesia. /Pixabay/mariananbu

PIKIRAN RAKYAT - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membeberkan penyebab suhu panas dan gerah yang terjadi di sebagian wilayah Indonesia.

Berdasarkan rilis pada 8 Mei 2022, BMKG melaporkan suhu panas terjadi di beberapa wilayah Indonesia dan menimbulkan kepanikan masyarakat karena dikaitkan dengan kejadian gelombang panas yang tengah terjadi di India.

Kejadian suhu panas pun banyak dikeluhkan masyarakat pada saat libur lebaran 2022 dan hari-hari setelahnya.

Baca Juga: Mengenal Camille Vasquez, Pengacara Johnny Depp yang Penampilannya Disorot Netizen

"Dari catatan data BMKG, setidaknya 2 hingga 8 stasiun cuaca BMKG melaporkan suhu udara maximum lebih dari 35 derajat Celsius. Stasiun cuaca Kalimaru (Kaltim) dan Ciputat (Banten) bahkan mencatat suhu maksimum sekitar 36 derajat Celsius berurutan beberapa hari," kata BMKG dalam keterangan tertulis, Selasa, 17 Mei 2022.

"BMKG sudah menjelaskan bahwa kejadian suhu panas di Indonesia tidaklah dikategorikan sebagai gelombang panas seperti di India, karena tidak memenuhi definisi kejadian ekstrim meteorologis oleh Badan Meteorologi Dunia (WMO) yaitu anomali lebih panas 5 derajat Celsius dari rerata klimatologis suhu maksimum di suatu lokasi dan setidaknya sudah berlangsung dalam 5 hari," tuturnya menambahkan.

Meningkatnya suhu dirasakan lebih panas atau terik dari biasanya pada bulan Mei 2022 ini sebenarnya adalah hal yang wajar.

Baca Juga: Penanganan PMK, Jabar Lakukan Seperti Penanganan Covid-19

Dalam analisis klimatologi, sebagian besar lokasi-lokasi pengamatan suhu udara di Indonesia menunjukkan dua puncak suhu maksimum, yaitu pada bulan April/Mei dan September.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat