PIKIRAN RAKYAT – Pimpinan Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja ditangkap Polda Metro Jaya di Kantor Pusat Khilafatul Muslimin, Kota Bandar Lampung, Selasa, 7 Juni 2022 pagi.
Abdul Qadir Hasan Baraja ditangkap karena memiliki keterkaitan dengan peristiwa konvoi Khilafatul Muslimin yang terjadi di Cawang, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.
Lantas siapakah Abdul Qadir Baraja? Bagaimana rekam jejaknya? Simak informasinya di bawah ini.
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Kombes Pol. Aswin Siregar menyebutkan Abdul Qadir Hasan Baraja merupakan pendiri organisasi Khilafatul Muslimin yang ia dirikan sejak tahun 1997.
Baca Juga: Kasus PMK di Bandung Terus Bertambah, Bisa Jadi Kejadian Luar Biasa Jika Tidak Ditangani
Ia memiliki rekam jejak terkait dengan terorisme dan pernah ditangkap pada era Orde Baru (sebelum Densus dibentuk).
Pada tahun 1975, Abdul Qadir Hasan Baraja pernah terlibat komando jihad membantu mencarikan amunisi untuk Bom Medan.
Usai peristiwa itu, Abdul Qadir Baraja melarikan diri ke Ngruki Solo. Ia merupakan salah satu pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, bersama Abu Bakar Ba'asyir (ABB).
Kemudian, pada tahun 1979, kata Aswin, Abdul Qadir kembali berurusan dengan pihak kepolisian. Ia dituding terlibat pembunuhan dosen Universitas Sebelas Maret (UNS) berinisial PMA yang dituding sebagai pengkhianat yang menyebabkan Abu Bakar Ba'asyir dan kawan-kawan ditangkap.