PIKIRAN RAKYAT - Wacana kenaikan harga tiket naik ke bangunan Candi Borobudur, Jawa Tengah tampaknya kian menguat.
Padahal sebelumnya, wacana itu kabarnya akan dikaji ulang lantaran harga yang ditawarkan dinilai terlalu tinggi dan dianggap berkaitan dengan komersialisasi.
Pihak PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) baru-baru ini membantah bahwa kebijakan terkait kenaikan harga tiket tersebut berkaitan dengan upaya komersialisasi.
Direktur Utama PT TWC Edy Setijono menuturkan bahwa kebijakan naiknya harga tiket naik ke bangunan Candi Borobudur merupakan bagian dari upaya untuk membatasi pengunjung.
Langkah itu menurut Edy perlu dilakukan semata-mata demi kepentingan konservasi atau pelestarian bangunan fisik Candi Borobudur.
Dalam kesempatan yang sama, Edy juga menyampaikan, pihaknya telah memberikan usulan terkait tiga kategori pengunjung yang mendapatkan akses gratis naik ke Candi Borobudur.
Kategori pertama yakni pengunjung dalam kegiatan kenegaraan. Kemudian, pemimpin keagamaan, dan terakhir pengunjung WNI yang memiliki izin atau rekomendasi dari otoritas yang ditentukan pemerintah.
Sementara itu, bagi pengunjung yang tidak masuk kategori itu namun ingin naik ke bangunan candi masih diperbolehkan asalkan membayar tarif tiket yang cukup tinggi, meskipun saat ini besarannya belum ditentukan karena masih dalam kajian ulang.