kievskiy.org

Menjual Agama Seperti yang Dilakukan Holywings Adalah Kebodohan Alih-Alih Kekhilafan

Ilustrasi kebaikan dan keburukan.
Ilustrasi kebaikan dan keburukan. /Pixabay/for donat boosty.to/victoria_art_music

PIKIRAN RAKYAT - Promosi Kafe Holywings di Kemang Jakarta belum lama ini dengan menggratiskan minuman beralkohol bagi orang bernama Muhammad dan Maria sungguh suatu kebodohan alih-alih kekhilafan.

Bagi umat Islam, promosi miras itu jelas melecehkan Rasulullah saw. Tim kreatif yang dianggap bertanggung jawab atas provokasi itu telah ditahan polisi. Izin kafe tersebut telah dibekukan Pemprov Jakarta.

Deddy Mulyana, Pengajar Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad, menyampaikan pandangannya terkait hal itu. Tulisannya dimuat di harian Umum Pikiran Rakyat edisi 27 Juni 2022. Berikut ini tulisan lengkapnya. Kepada pembaca yang bijak lagi bestari, selamat membaca.

***  

Pada masa lalu, beberapa kasus serupa pernah terjadi, beberapa di antaranya dianggap lebih ringan dan ada pula yang dinilai lebih kontroversial karena perbedaan panafsiran.

1. Sepeda Motor dengan nama awatara

Tahun 2001, di Bali, umat Hindu pernah merasa dinistakan ketika suatu koran memuat iklan sepeda motor yang menyandang nama-nama awatara (utusan Tuhan dalam agama Hindu) dan dewa seperti Rama 100, Kresna 50, dan Wisnu 100 yang disakralkan umat Hindu. Rama dan Kresna adalah dua dari sepuluh awatara Wisnu.

Baca Juga: Sederet Kontroversi Holywings, dari Langgar PPKM hingga Promo Miras Berujung Kasus SARA

Umat Hindu percaya awatara adalah penjelmaan Hyang Widhi (Tuhan) ke dunia, untuk menyelamatkan dunia dan umatnya dari kehancuran.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat