kievskiy.org

Jumlah Perempuan Bekerja di Ruang Publik Stagnan, Terungkap Penyebabnya

Ilustrasi perempuan bekerja.
Ilustrasi perempuan bekerja. /Pixabay/mohamed_hassan

PIKIRAN RAKYAT - Dalam 11 tahun terakhir, partisipasi perempuan bekerja di ruang publik, secara statistik mengalami stagnan.

Direktur Eksekutif Rumah Kita Bersama, Lies Marcoes menuturkan, hasil riset yang telah dilakukan di sejumlah wilayah menunjukkan bahwa ada norma atau nilai-nilai yang menyebabkan perempuan menjadi sulit untuk be­kerja di ruang publik.

”Ini menjadi pertanyaan kami, kenapa bisa begitu,” kata Lies dalam forum diskusi para pihak bertema ”Mendukung Perempuan Bekerja” yang digelar Rumah Kita Bersama (Rumah KitaB), Selasa 12 Juli 2022.

Menurut Lies, masih berdasarkan hasil riset, banyak hal yang menjadi penyebab stagnannya partisipasi perempuan bekerja ini.

Baca Juga: Viral Komika Malaysia Lepas Hijab hingga Hampir Telanjang saat Open Mic Ditangkap Polisi

Di antaranya kondisi kerja yang memang tidak ramah terhadap perempuan. Selain itu, beban kerja ganda yakni tanggung jawab di rumah dan di tempat kerja yang harus ditanggung perempuan.

”Ada juga perubahan status lajang dan menikah. Saat lajang masih mudah, tetapi begitu menikah, mulai repot. Di sisi lain, kondisi kerja tidak men-support perempuan. Karena, begitu menikah, ada tanggung jawab lain. Ini yang kurang terbaca oleh pemerintah, sektor usaha, oleh pandangan keagamaan, dan juga oleh media,” katanya.

Oleh karena itu, kata Lies, Rumah KitaB ingin mendukung perempuan bekerja dan menyampaikan kepada semua pihak agar melihat kebutuhan dalam mendukung perempuan bekerja.

”Ini butuh dukungan berbagai pihak. Bersama kita ubah status stagnan selama 11 tahun. Perempuan dianggap kurang memberi sumba­ngan dalam kenaikan GDP akibat norma gender,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat