kievskiy.org

Sekolah Perlu Waspadai Cyberbullying, Perundungan di Dunia Maya

Ilustrasi korban cyberbullying.
Ilustrasi korban cyberbullying. /Freepik/yanalya

PIKIRAN RAKYAT - Seiring perkembangan zaman, perundungan di dunia maya (cyberbullying) merupakan perkembangan dari traditional bullying.

Cyberbullying terjadi dimana saja, khususnya secara daring, kapan saja, pelaku anonim dan lebih sulit teridentifikasi. Semua anak yang terpapar cyberbullying dapat menderita.

Hal itu diungkapkan pendiri Rumah Guru Bimbingan dan Konseling Ana Susanti.

Ada enam hal yang menjadi penyebab maraknya cyberbullying, yakni tidak adanya moral pada dunia maya, buta perlindungan data pribadi, internet hanya ranah hiburan, community development rendah, law enforcement dan eksploitasi simbol.

Baca Juga: Vokal Serukan Tagar #BlokirKominfo, Software Enginer Ini Jadi Korban Cyberbullying

Untuk itu, sosialisasi etika berinternet dan bersosial media dengan bijak diperlukan.

Sekolah perlu meningkatkan literasi mengenai cyberbullying dan mengarahkan anak-anak memanfaatkan internet untuk hal yang produktif dan positif karena laju perkembangan teknologi yang cepat dan masif tidak bisa ditahan.

Lebih lanjut lagi, Sekretaris Jenderal Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Zulfadly Syam mengatakan, masyarakat harus bijak dalam menggunakan internet.

“B-I-J-A-K, B adalah menggunakan ahasa yang baik. I merupakan penggambaran Ikon emosi, J adalah Jangan sharing sebelum disaring. A diwujudkan dengan Atur data pribadi serta K adalah Kuatkan pasword supaya tidak mudah diretas orang lain,” ujar Zulfadly melalui siaran pers pada Selasa, 26 Juli 2022.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat