kievskiy.org

Sentil Skenario Tembak-Menembak dalam Peringatan 40 Hari Kematian Brigadir J, Refly Harun: Seperti Deja Vu

Ilustrasi penembakan.
Ilustrasi penembakan. /Pixabay/Steve Buissine

PIKIRAN RAKYAT – Ahli hukum tata negara dan pengamat politik Indonesia, Refly Harun melakukan orasi dalam acara 4.000 lilin untuk keadilan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J pada Kamis, 18 Agustus 2022.

Acara tersebut diadakan di Taman Ismail Marzuki untuk memperingati 40 hari dari kematian Brigadir J yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga.

Dalam orasinya, Refly menyatakan bahwa kejadian penembakan ini merupakan tragedi kemanusiaan, sehingga seharusnya dilakukan pendekatan dari sisi manusianya.

“Saya ingin mengatakan bahwa ini adalah tragedi kemanusiaan,” tuturnya seperti dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Youtube Refly Harun.

Baca Juga: Amelia Pegawai Alfamart yang Viral Kembali Bersuara, Ada Apa?

Ia mengaku saat pertama kali melihat kasus tersebut tidak lantas langsung mempercayainya, juga seperti merasakan deja vu.

Pasalnya, kejadian ini disebut insiden tembak-menembak, namun korban yang jatuh hanya dari satu pihak dan melibatkan CCTV yang hilang.

“Saya ketika melihat kasus ini, pertama kali saja sudah tidak percaya. Kaya deja vu,” ungkap Refly.

“Karena sebelumnya ada yang seperti ini, yaitu ini tembak-menembak, tapi biasanya satu kena semuanya, satu kena. Kok bisa? Kemudian CCTV-nya hilang,” ujarnya menyambung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat