PIKIRAN RAKYAT – Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Edwin Partogi Pasaribu membantah tuduhan bahwa Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi berpura-pura gila selama penyidikan kasus Brigadir J.
Edwin menegaskan, tuduhan yang dilayangkan oleh Kuasa Hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak itu terbukti tidak benar.
"Hasil pendalaman dari psikolog dan psikiater kami, salah satunya adalah memeriksa apakah (PC) ini pura-pura atau tidak. Jadi kesimpulannya, ini bukan acting," ujar Edwin yakin, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube Uya Kuya TV, Sabtu, 20 Agustus 2022.
Baca Juga: 10 Makanan untuk Jaga Kesehatan Jantung, Orang Tua Wajib Tahu!
Setelah menjalankan sesi asesmen berkali-kali bersama psikolog dan psikiater LPSK yang berpengalaman di bidangnya, Putri Candrawathi memang terbukti alami gangguan kejiwaan.
"Mereka (psikolog dan psikiater) coba berkomunikasi baik-baik. Jadi menurut psikiater dan psikolog kami, terlepas dari apa backgroundnya, (apakah) mengalami insiden trauma (atau bukan, ibu PC ini memang membutuhkan pemulihan mental," ujar dia.
"Gangguan kejiwaan itu kan bisa bukan hanya orang gila ya, orang stress semua kan gangguan kejiwaan kan gitu loh. Maksudnya, jangan kemudian bahasa gangguan kejiwaan disamakan gila, nah itu keliru," ujar Edwin, meluruskan terminologi yang beredar luas soal PC.
Baca Juga: Alasan Putri Candrawathi Jadi Tersangka Masih Misteri, Kabareskrim: Berdasarkan Alat Bukti
Dia menambahkan, meski yakin mental PC terganggu, pihak LPSK alami kesulitan untuk mengidentifikasi alasan di balik kondisi tersebut.
Untuk membuat PC bicara, kata Edwin, LPSK telah mengerahkan berbagai metode, dari mulai wawancara, metode tulisan, dan sesi lainnya. Namun tak jua ada respons positif dari Putri.