kievskiy.org

Aktivis Senior Tuding Forensik Berbohong, Tulang Patah, Kaki Bengkok, Organ Dalam Hilang Belum Dijelaskan

Aktivis senior Irma Hutabarat.
Aktivis senior Irma Hutabarat. /Youtube/Realita tv

PIKIRAN RAKYAT – Aktivis senior, Irma Hutabarat, mendesak tim forensik berhenti tutupi fakta dengan pernyataan setengah-setengah.

Saat menghadiri acara bincang bersama Uya Kuya, Irma mengatakan, terlalu banyak keterangan forensik dan penyidik yang bertolak belakang dari kondisi jenazah Brigadir J.

"Pada waktu pertama kali jenazah dijahit-jahit itu bukan autopsi tapi rehabilitasi. Kalau di autopsi itu, berarti dari pertama ketahuan, pelurunya arah ke mana, ada mesiunya atau tidak, luka-luka yang ada itu terjadi karena apa," ucap Irma, dikutip Pikiran-Rakyat.com, Minggu, 28 Agustus 2022.

Baca Juga: Disebut 'Sok Jago', Pemotor Ini Viral Lantaran Bentak Sopir Mobil, Netizen: Terbang Aja!

"Apakah peluru bisa mematahkan dua jari tangan? Lalu kaki kanan Joshua itu bengkok seperti habis dibengkokin dalam keadaan duduk yang lama. Mayatnya aja kakinya gak bisa lurus," kata dia.

Dari keterangan sang ayah, Yoshua sejak lahir diyakini tidak pernah memiliki riwayat kelainan kaki bengkok atau semacamnya.

Sehingga, keadaan mayat Yoshua dengan kaki bengkok tak bisa diluruskan di dalam peti menjadi pertanyaan besar bagi keluarga.

Baca Juga: Jadi Pemeran Utama Film Miracle in Cell No 7, Begini Cara Vino G Bastian Dalami Perannya

"Artinya, ada sesuatu yang terjadi terhadap kaki itu. Kita bicara soal tulang belulang yang dipatah-patahkan atau dibengkok-bengkokan," ujar dia.

"Belum lagi luka-luka yang tidak dihitung, alasannya ‘oh karena sudah dua minggu’ sudah membusuk. Jadi kita ini diberi dalih demi dalih, padahal, dari awal kita udah dibohongi ya," sambungnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat