kievskiy.org

Terpilih Lakukan Autopsi Kedua Jasad Brigadir J, Dokter Forensik Ini Ungkap Pengalamannya

 Pengusutan kasus pembunuhan Brigadir J terus bergulir, terlebih setelah terjadi rekonstruksi yang dilakukan kelima tersangka baru-baru ini.
Pengusutan kasus pembunuhan Brigadir J terus bergulir, terlebih setelah terjadi rekonstruksi yang dilakukan kelima tersangka baru-baru ini. /ANTARA/Wahdi Septiawan ANTARA/Wahdi Septiawan

PIKIRAN RAKYAT - Pengusutan kasus pembunuhan Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat terus bergulir, terlebih setelah terjadi rekonstruksi yang dilakukan kelima tersangka baru-baru ini.

Bagian terpenting dari kasus itu, adalah hasil autopsi kedua terhadap jasad Brigadir J yang dirilis oleh tim PDFI (Persatuan Dokter Forensik Indonesia).

Di balik proses autopsi kedua terhadap jasad Brigadir J, ada cerita menarik yang diungkap salah satu dokter forensik di tim PDFI itu.

Adalah Dokter Ida Bagus Putu Alit DFM, SpF, yang mengaku mendapat penugasan tim forensik independen untuk kasus pembunuhan Brigadir J itu.

Baca Juga: Viral Video Parenting Seorang Ibu Saat Hadapi Anak Nangis Kejer, Patut untuk Dicontoh!

"Untuk tim forensik independen kasus Brigadir J itu memang ada surat permintaan resmi dari Mabes Polri ke Kolegium PDFI (Persatuan Dokter Forensik Indonesia). Nah, dari kolegium itulah menunjuk saya sebagai salah satu anggotanya," kata dr. Alit menerangkan.

Lebih lanjut, dr. Alit terpilih untuk masuk ke dalam tim forensik kasus Brigadir J karena posisi sebagai akademisi hingga pengalaman sebelumnya yang pernah menunaikan tugas autopsi untuk kasus pembunuhan.

"Jadi itu kembali ke kewenangan PDFI yang memilih saya, bahwa dari PDFI yang mempercayai kita disini. Karena banyak kasus yang kita dapatkan, bukan kasus bersifat nasional saja tapi juga ada beberapa kasus Internasional. Dan pertimbangannya yang jelas melibatkan akademisi," ujarnya menjelaskan.

Sedangkan, pengalaman saat melakukan autopsi Brigadir J diakui tidak ada beda dengan pemeriksaan lainnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat