PIKIRAN RAKYAT – Kenaikan harga BBM tentu sangat berdampak bagi layanan transportasi umum. Hal ini didapatkan saat menaiki bus antarkota antarprovinsi atau AKAP.
Akibat dari kenaikan harga BBM yang terjadi semenjak 3 September, pengelola Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur mengungkapkan tak bisa menghindari adanya kenaikan harga tiket bus AKAP.
Kepala Terminal Kampung Rambutan, Yulza Romadhoni mengungkapkan, perusahaan otobus (PO) menaikkan harga tiket agar menyesuaikan harga BBM.
“Kita ketahui semenjak 3 September terjadi kenaikan harga BBM di seluruh Indonesia. Tentu saja hal itu berdampak pada meningkatnya harga tiket,” ucap Yulza Romadhoni.
Baca Juga: Pengguna BBM Eceran Menjerit, Tak Ada SPBU yang Dekat dan Harga Lebih Mahal
Menurutnya, BBM merupakan kunci utama dalam bisnis transportasi, jika harga tersebut naik, maka PO bus terpaksa harus menyesuaikan harga tiket dengan kenaikan harga BBM.
“Memang mereka menaikkan juga dalam batasan wajar, artinya, tidak merugikan penumpang di terminal,” ucap Yulza.
Yulza menjelaskan, setiap PO bus di Terminal Kampung Rambutan memiliki kebijakan yang berbeda dalam menentukan harga baru tiket bus AKAP. Namun ia memastikan bahwa tidak semua PO bus telah menaikkan harga tiket tersebut.
“Kami sudah menanyakan, memang sudah ada yang menaikkan, ada juga yang belum. Itu tergantung kebijakan perusahaan masing-masing,” kata Yulza dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Antara.