kievskiy.org

Data Pemilih Jadi Hal Rawan di Gelaran Pemilu, KPU Perkuat Sistem Keamanan Siber

Data pemilih dalam pemilu jadi hal penting.
Data pemilih dalam pemilu jadi hal penting. /Antara/Andreas Fitri Atmoko Antara/Andreas Fitri Atmoko

PIKIRAN RAKYAT – Belakangan ini masyarakat Indonesia sedang dihebohkan dengan kasus dugaan kebocoran data yang dilakukan oleh akun hacker bernama Bjorka.

Diketahui, Bjorka mengunggah, membocorkan hingga memperjualbelikan data dari sejumlah instansi di Indonesia, salah satunya yaitu data kependudukan terkait pemilu yang diklaim berasal dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Terkait kabar dugaan kebocoran data tersebut pun anggota KPU RI, Idham Holik memastikan bahwa tidak ada kebocoran data dalam sistem elektroniknya.

"Ini kan pertanyaannya apakah website dan aplikasi KPU bocor atau tidak? Ya kami pastikan aman," katanya dikutip dari Antara pada Minggu, 18 September 2022.

Baca Juga: Pertamax dan Pertalite Bakal Dihapus, Harga BBM Termurah Indonesia Dijual Mulai Rp15.000?

"Dalam rapat tersebut, tidak ada yang menyatakan temuan bahwa website ataupun aplikasi KPU mengalami kebocoran data. Terkait dalam proses pendaftaran partai politik, ini aplikasi Sipol dalam kondisi aman," ujarnya, melanjutkan.

Lebih lanjut, Idham mengatakan bahwa data pemilih dalam gelaran pemilu pun aman. Ia juga menjelaskan bahwa saat ini, data tersebut sedang tahap pemutakhiran yang telah tersebar di berbagai daerah.

Adapun diketahui, sebelum dilakukan pemutakhiran, KPU Provinsi telah terlebih dahulu mendata pemilih sejak Mei 2021, lalu.

Kegiatan tersebut dikategorikan sebagai pendataan pemilih berkelanjutan yang ditujukan untuk memperkuat data pemilih sesuai dengan perubahan kondisi yang terjadi di lingkungan masyarakat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat