PIKIRAN RAKYAT – Tim khusus yang terdiri dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN), Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri masih belum berhasil menangkap sosok asli di balik akun hacker Bjorka.
Selang beberapa minggu kasus kebocoran data yang dilakukan oleh Bjorka, tim khusus justru menangkap orang lain yang diduga sebagai anak buah Bjorka.
Diketahui, belum lama ini, Polri menangkap seorang pemuda asal Madiun, Muhammad Agung Hidayatullah (MAH) yang diduga menjadi kaki tangan dan membantu Bjorka dalam melancarkan aksinya untuk membocorkan data.
Adapun, MAH mengaku bahwa dirinya menjual akun Telegram-nya sebesar 100 dollar AS atau sekitar Rp1.499.920.
Baca Juga: Pertamax dan Pertalite Bakal Dihapus, Harga BBM Termurah Indonesia Dijual Mulai Rp15.000?
"Dalam percakapan di channel privasi tersebut, Bjorka membuat pengumuman yang punya akun @Bjorkanism akan dibeli seharga 100 dolar. Lalu saya DM dia, ternyata memang Bjorka itu," katanya, Minggu, 18 September 2022.
Lebih lanjut, MAH pun mengaku bahwa dirinya melakukan tindakan yang salah lantaran telah memberikan Bjorka sebuah sarana untuk melancarkan aksinya membocorkan data.
"Saya memang salah. Kesalahan saya adalah ngasih sarana ke Bjorka untuk nge-post," ujarnya.
"Saya penasaran sama dia. Ngefan juga, tapi tidak terlalu banget. Atas kejadian ini, ya rasanya campur aduk. Awalnya ya senang, tapi menyesal juga," ucapnya, melanjutkan penjelasan.