PIKIRAN RAKYAT – Sejak pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), masyarakat mulai khawatir hal tersebut akan makin membebani perusahaan sehingga memicu adanya gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Pasalnya, beberapa minggu terakhir, masyarakat banyak menerima kabar pengurangan karyawan yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan ternama.
Demikian pula para karyawan di wilayah Kabupaten Kudus yang mulai merasa resah dengan segala kemungkinan tersebut.
Baca Juga: Menaker : BSU Bersumber dari APBN, Bukan BPJS Ketenagakerjaan
Menanggapi hal itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Kudus, Bambang Sumadyono angkat bicara.
Ia memastikan bahwa perusahaan di daerah Kudus tidak akan melakukan pengurangan karyawan untuk menyikapi penyesuaian harga BBM yang berdampak pada bertambahnya beban biaya operasional.
"Sejauh ini jalinan komunikasi antara pekerja dengan pengusaha cukup bagus, sehingga nantinya juga akan ada titik temu. Pengusaha dipastikan juga tidak akan menempuh langkah pengurangan pekerja karena langkah efisiensi di internal perusahaan masih memungkinkan dilakukan," tuturnya.
Baca Juga: Surat Panggilan KPK Dibalas Surat Sakit, Lukas Enembe Pastikan Tak Penuhi Panggilan Kedua
Langkah efisiensi yang dimaksud di sini ialah dengan memaksimalkan penggunaan bahan baku hingga tidak ada yang tersisa.
Selain itu, penggunaan energi listrik yang tidak diperlukan juga akan dimatikan agar beban operasionalnya tidak semakin meningkat.